News Update

Elektronifikasi Gardu Tol Ancam Posisi 20 Ribu Pegawai

Jakarta – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menerima kunjungan Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia untuk menyikapi dan membahas bersama mengenai regulaai Bank Indonesia (BI) tentang Gerakan Nasional Nontunai (GNNT).

Kedua belah pihak menilai, dengan mulai digencarkannya penggunaan uang elektronik di jalan tol, Pemerintah juga harus lebih mengutamakan kepentingan publik.

Presiden ASPEK Indonesia Mirah Sumirat mengatakan, yang paling terdampak terhadap elektronikfikasi gardu tol pada 31 Oktober 2017 mendatang adalah pekerja jalan tol, di mana pada satu gardu tol biasanya ditangani lima orang yang bekerja secara bergantian secara terjadwal. Bila seluruh gerbang tol diotomatisasi, dia menyebut kurang lebih 20.000 pekerja akan terdampak.

“Beberapa kali pihak Jasa Marga menyatakan tidak akan ada pemutusan hubungan kerja. Pekerja akan dialihkan atau diberdayakan di tempat lain. Janji itu selalu kami tanyakan tetapi tidak pernah mendapat jawaban,” ungkap Mirah Sumirat saat mengunjungi YLKI di kantor YLKI, Jakarta, Senin 25 September 2017.

Mirah mengatakan, kemungkinan pemutusan hubungan kerja lebih terbuka lebar. Apalagi, para pekerja di gardu tol selama ini hanya dilatih melayani konsumen di gerbang tol yang tidak bersinggungan dengan teknologi.  (Bersambung ke halaman berikutnya)

Page: 1 2

Suheriadi

Recent Posts

Mantan Gubernur BI Wanti-Wanti Risiko Fiskal, Pelaku Keuangan Diminta Waspada

Poin Penting Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menekankan peran CEO sektor keuangan untuk… Read More

16 mins ago

Ignasius Jonan: Pemimpin Lembaga Keuangan Wajib Utamakan Isu Lingkungan

Poin Penting Mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan menegaskan isu lingkungan, ESG, dan green finance bukan… Read More

39 mins ago

AFTECH Resmikan Kode Etik Terintegrasi 2025, Perkuat Tata Kelola Fintech

Poin Penting AFTECH mengesahkan Kode Etik Terintegrasi 2025 sebagai upaya memperkuat integritas, tata kelola, dan… Read More

2 hours ago

Matinya Meritokrasi Dinilai Picu Korupsi dan Inkompetensi

Poin Penting Ketiadaan meritokrasi disebut menggerus kualitas kepemimpinan, karena jabatan berpotensi menjadi komoditas, bukan hasil… Read More

2 hours ago

Agentic AI, Kemudahan Terbaru

Oleh Krisna Wijaya, Honorable Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) SECARA definisi, menurut Cole Stryker… Read More

2 hours ago

Ketua Perbanas Ungkap Banyak Negara ASEAN Ingin Miliki Bisnis Bank di Indonesia

Poin Penting Bank-bank ASEAN tertarik masuk Indonesia karena Net Interest Margin (NIM) perbankan masih tinggi… Read More

2 hours ago