Ekspor Baja GRP Tembus Pasar New Zealand

Ekspor Baja GRP Tembus Pasar New Zealand

Jakarta – Produk baja PT Gunung Raja Paksi Tbk, (GRP) kembali mendapat pengakuan dunia internasional. Setelah sebelumnya melakukan ekspor ke Amerika Serikat (AS) senilai US$1 juta, produk baja buatan dalam negeri ini berhasil menembus pasar ekpor ke New Zealand.

Di New Zealand ini, GRP dipercaya menyuplai baja struktural untuk proyek Rumah Sakit Denudin di New Zealand. Pelepasan ekspor tersebut pun dihadiri Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan sejumlah pejabat terkait lainnya.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan pemerintah dalam mengembangkan industri baja nasional selama ini, sehingga PT Gunung Raja Paksi Tbk bisa terus maju dan berkembang,” kata Presiden Direktur PT GRP Abednedju Giovano Warani Sangkaeng dalam keterangannya, 26 Juli 2022.

Selain untuk rumah sakit, ekspor produk baja GRP juga diperuntukkan bagi proyek pembangunan University of Auckland, Bandara Auckland, Gedung Spark, Woolworths, IKEA, Bowen, Pusat Perbelanjaan Westfield, dan beberapa gedung lain di Auckland.

Bahkan untuk fasilitas umum di negara itu, GRP juga memasok kebutuhan baja untuk pembangunan gedung arsip Pemerintah Wellington dan beberapa gedung di Wellington, Jembatan Wimakarrie di Christchurch, arena Olahraga Christchurch, dan sejumlah Rumah Sakit, seperti Rumah Sakit Taranaki, Rumah Sakit Christchurch, Rumah Sakit Dunedin dan hampir semua rumah sakit di New Zealand serta proyek Stadion Christchurch.

Menurut Argo, panggilan akrabnya, New Zealand dan Australia merupakan salah satu negara yang telah konsep Green Building untuk produk-produk impornya. Total ekspor yang sekarang ini sebanyak 3,800 MT dengan nilai kurang lebih US$4 juta

Di samping itu juga telah diakui oleh negara lain dengan mendapatkan Deklarasi Produk Lingkungan (EPD) berdasarkan international standards on Life Cycle Assessment (ISO 14040 : 2006 dan ISO 14044 : 2006). Mendapatkan sertifikasi EPD Southeast Asia atau EPD Australia, yang diakui oleh Green Building Council of Australia (GBCA) dan Infrastructure Sustainability Council of Australia (ISCA).

Di sisi lain, lanjutnya, selama ini GRP juga memandang penting untuk menjaga stabilitas lingkungan dalam upayanya mengurangi dampak pemanasan global. Salah satu program ini adalah menanamkan berbagai macam tanaman di seluruh area agar sirkulasi udara di kawasan Gunung Raja Paksi (GRP) tetap berjalan baik serta menyiapkan lahan sebagai daerah resapan air untuk mencegah banjir.

Argo menyadari industri baja memiliki peran strategis sebagai “mother of industries” yang berproduksi untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan sektor industri yang lainnya diantaranya adalah sektor konstruksi, alat transportasi, alat berat elektronik dan lain-lain.

Industri baja juga merupakan salah satu komoditas unggulan dalam ekspor nonmigas yang menempati urutan ke 3 dengan total ekspor besi dan baja mencapai US$276 juta pada tahun 2021.

“Perusahaan terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dan berkomitment untuk terus meningkatkan volume ekspor baja, target perusahaan untuk pencapaian ekspor ditahun 2022 adalah sebesar 20% dimana pada tahun 2021 total baru mencapai 5%,” ucap Argo.

Sementara, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memberi apresiasi kepada pimpinan PT Gunung Raja Paksi Tbk, yang terus bekerja keras meningkatkan ekspor produk baja Indonesia dan menjadi salah satu produsen baja terbesar nasional dan eksportir yang membanggakan. Apalagi, lanjutnya, memang tidak mudah ekspor ke New Zealand.

“Saya tahu New Zealand sangat ketat, tidak ada toleransi apapun. Kalau berhasik tembus ke pasar Australia dan New Zealand, brarti PT Gunung Raja Paksi bisa ekspor ke seluruh dunia. Ini harus kita dukung,” tegas Zulkifli. (*)

Related Posts

News Update

Top News