Jakarta – Pada perdagangan kemarin (19/1) indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup ke zona hijau atau menguat 0,80% ke level 6.819 dari dibuka melemah di level 6.765
Surya Fajar Sekuritas (SF Sekuritas) melihat untuk hari ini (20/1) IHSG diperkirakan masih akan mengalami sentimen positif. Katalis utama datang dari ekspektasi Bank Indonesia (BI) bahwa inflasi Indonesia di 2023 akan turun ke 3,4%-3,5%.
“Bahkan BI menyatakan bahwa kenaikan suku bunga kumulatif 225bp hingga saat ini, sudah cukup untuk menjamin inflasi kembali ke target. Ini mengindikasikan bahwa suku bunga sudah mencapai peaknya,” tulis tim manajamen SF Sekuritas dalam riset harian, 20 Januari 2023.
Dari sisi perdagangan global, bursa Amerika bergerak melemah pada perdagangan tadi malam. Pasar tertekan karena meningkatnya kekuatiran bahwa the Fed masih akan menaikkan suku bunga acuan meskuipun ada tanda-tandaperlambatan inflasi.
Sementara itu bursa Eropa bergerak melemah pada perdagangan kemarin. Pasar tertekan oleh outlook ekonomi global yang masih suram yang digaungkan oleh para tokoh ekonomi dalam Economic Forum di Davos.
Pada bursa Asia bergerak variatif kemarin. Jepang merilis data neraca perdagangan di mana pada Desember masih terjadi defisit. IHSG bergerak menguat pada perdagangan kemarin.
Dua saham grup Astra menopang rally dengan ASII menguat 3,5% dan UNTR menguat 6,1%. Sektor properti berakhir menguat dengan SMRA menguat 4,3%, CTRA menguat 3,9%, APLN menguat 5,6%, PWON menguat 2,3%, serta sektor konstruksi juga mengalami penguatan dengan ADHI menguat 3,8% WIKA menguat 3,8%, PTPP menguat 3,3% dan WSKT menguat 2,1%. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra