Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, berdasarkan The State of Global Islamic Economy (SGIE) Report 2020/2021, ekonomi syariah Indonesia berhasil naik ke peringkat 4 dari peringkat 5 pada tahun 2019. Hal tersebut menunjukan bahwa ekonomi syariah Indonesia mulai bangkit dalam persaingan global.
“Alhamdulillah bersadarkan data The State of Global Islamic Economy Indicator Report sektor ekonomi syariah Indonesia telah mengalami pertumbuhan berarti,” kata Jokowi dalam konferensi pers virtual peluncuran Bank Syariah Indonesia dari Istana Negara, Jakarta, Senin, 1 Februari 2021.
Jokowi menjelaskan, pada tahun 2018 lalu ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat ke 10 dunia lalu bisa meningkat drastis di 2019 yang naik jadi ke posisi 5 dunia. Dirinya juga bersyukur di tengah krisis pandemi Covid-19, laporan kinerja perbankan syariah tetap mencatatkan pertumbuhan yang stabil.
Bahkan perbankan syariah dinilai berhasil tumbuh lebih tinggi dibanding perbankan konvesional. Dimana pada sisi aset bank syariah naik 10,97% secara tahunan, lebih tinggi dari bank konvesional yang tumbuh 7,7%. Sementara dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) bank syariah juga tumbuh 11,56% secara tahunan, sedangkan bank konvensional 11,49%.
Sementara itu untuk pembiayaan syariah juga masih tumbuh 9,42% jauh lebih tinggi dari bank konvesional yang tumbuh 0,55%. “Saya meyakini ekonomi syariah Indonesia akan tumbuh sangat cepat, akan berkontribusi besar dalam mewujudkan kesejahteraan umat dan masyarkat kita,” ujar dia. (*)
Editor: Rezkiana Np