Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2017 tercatat sebesar 5,06 persen atau membaik bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal sebelumnya yang sebesar 5,01 persen.
“Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada kuartal III 2017 mencapai Rp3.502,3 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.551,5 triliun,” ujar Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Senin, 6 November 2017.
Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar 9,45 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 17,27 persen.
Menurutnya, ekonomi Indonesia kuartal III 2017 terhadap kuartal sebelumnya (q-to-q) tumbuh 3,18 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 5,32 persen, sedangkan dari sisi Pengeluaran pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 9,07 persen.
Sedangkan ekonomi Indonesia sampai dengan kuartal III-2017 (c-to-c) tumbuh 5,03 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha, dimana pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 9,80 persen.
“Sedangkan dari sisi pengeluaran terutama didorong oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh 9,79 persen,” ucapnya.
Struktur ekonomi Indonesia secara spasial di kuartal III 2017 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan Pulau Kalimantan. Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, yakni sebesar 58,51 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 21,54 persen, dan Pulau Kalimantan 8,10 persen. (*)