Hal ini juga sejalan dengan nilai tukar rupiah yang secara year to date telah berhasil menguat 1 persen. Kondisi tersebut, kata Agus, jauh berbeda bila dibandingkan pada rentang tahun 2013-2014, di mana pada waktu itu, nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 21 persen.
Baca juga: Ekonomi Indonesia dalam Tren Membaik
“Sekarang, daya tahan kita lebih kuat. Ekonomi kuat, inflasi ditekan rendah. Bahkan Maret kemarin, ketika AS menaikkan suku bunga, Indonesia tetap sehat,” ucapnya.
Kendati demikian, lanjut dia, BI tetap mewaspadai kondisi perekonomian global yang berpotensi memengaruhi beberapa indikator perekonomian nasional. Meskipun rupiah dalam kondisi stabil, gejolak eksternal tetap menjadi sentimen yang diwaspadai dalam ke depannya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More