Hal ini juga sejalan dengan nilai tukar rupiah yang secara year to date telah berhasil menguat 1 persen. Kondisi tersebut, kata Agus, jauh berbeda bila dibandingkan pada rentang tahun 2013-2014, di mana pada waktu itu, nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 21 persen.
Baca juga: Ekonomi Indonesia dalam Tren Membaik
“Sekarang, daya tahan kita lebih kuat. Ekonomi kuat, inflasi ditekan rendah. Bahkan Maret kemarin, ketika AS menaikkan suku bunga, Indonesia tetap sehat,” ucapnya.
Kendati demikian, lanjut dia, BI tetap mewaspadai kondisi perekonomian global yang berpotensi memengaruhi beberapa indikator perekonomian nasional. Meskipun rupiah dalam kondisi stabil, gejolak eksternal tetap menjadi sentimen yang diwaspadai dalam ke depannya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More
Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More
Jakarta – MUFG Bank Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024. Berdasarkan… Read More