Jakarta – Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo optimis pertumbuhan ekonomi nasional masih bisa pulih ke positif pada 2020. Dirinya mengatakan, belanja pemerintah diharapkan akan semakin meningkat di kuartal terakhir tahun ini. Sehingga pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 0,31% secara tahunan (yoy).
Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II tercatat terkontraksi -5,32% (yoy). Pemerintahpun memproyeksikan ekonomi RI di kuartal III akan kembali minus di kisaran 3% (yoy).
“Dengan arah demikian, belanja yang diharapkan bisa lebih fokus dan optimal di kuartal IV, kita berharap IV akan tumbuh positif meski tipis, prediksinya 0,31 persen,” ujar Yustinus dalam webinar di Jakarta, Rabu 4 November 2020.
Menurutnya, belanja pemerintah terjadi utamanya dalam program pemulihan ekonomi nasional. Ia menilai belanja pemerintah terus didorong agar penyerapannya terealisasikan 100% dari pagu anggaran di Rp685,2 triliun. Dirinya menyampaikan, hingga akhir Oktober 2020 realisasi belanja pemulihan ekonomi nasional baru 52% atau Rp 361,5 triliun.
“Kita optimistis akan terserap seluruhnya sampai akhir Desember, karena bansos sudah 82%. Untuk UMKM sudah 50% , korporasi yang masih rendah karena menunggu PP dan PMK, minggu ini semua akan selesai dan bisa dibayarkan pada BUMN,” jelas dia.
Namun demikiann secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi tahun ini masih akan negatif. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksi ekonomi tahun ini masih minus 1,7% hingga minus 0,6%. “Overall 2020 kita masih akan tumbuh negatif. Tapi diharapkan cukup untuk menjadi prakondisi 2021,” pungkasnya. (*)