Ekonomi RI Diproyeksi Masih Minus 1,35%

Ekonomi RI Diproyeksi Masih Minus 1,35%

Jakarta – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) telah mengamati perkembangan ekonomi nasional dan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 masih minus 1,35% sementara pada tahun 2021 ekonomi bisa tumbuh positif 3%.

“Dengan segala perkembangan global maupun domestik, kita memperkirakan updating dari perhitungan kita di 2020 itu pertumbuhan ekonomi kita di -1,35 dan di 2021 sebesar 3 persen,” ujar Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad dalam Webinar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021, Senin 23 November.

Tauhid menambahkan, pandemi Covid-19 yang terjadi di dunia masih menjadi faktor utama kondisi ekonomi. Pasalnya, Covid-19 membuat kalangan menengah ke atas untuk menahan belanja.

“Jadi, ini tetap menahan belanja kelas menengah masih tetap tertahan sehingga masih menghantui kelas menengah untuk melakukan konsumsi. Konsumsi ini kan sekitar 56% hingga 57% dari sumbangsih dalam domestik kita,” katanya.

Selain itu, dengan ketersediaan vaksin yang masih terbatas juga akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan. Adapun perkiraan pengadaan vaksin diprediksi pada semester II-2021 dan ada kemungkinan distribusi masih secara terbatas.

Sebagai informasi, dampak Pandemi Covid-19 akhirnya membawa perekonomian Indonesia ke jurang resesi.  Pertumbuhan ekonomi RI  di triwulan II jatuh di -5,32% (yoy) dan triwulan III membaik -3,49%(yoy) secara berturut-turut berada di zona negatif.

Menurutnya, sedikit membaiknya pertumbuhan ekonomi di  triwulan III dibanding triwulan II-2020 memberikan sinyal bahwa pemulihan ekonomi sedang  berjalan. Namun, seiring pandemi yang belum mampu teratasi, menurutnya jalan pemulihan ekonomi 2021 bukanlah jalan yang mulus. (*)

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News