Perbankan

Ekonomi Menantang, Mayoritas Bank Revisi Target Bisnis 2025

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan sebagian besar bank melakukan revisi rancangan bisnis bank (RBB) di pertengahan 2025. Ini seiring dengan perlambatan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) industri perbankan.

Seperti diketahui, kredit perbankan pada Mei 2025 tumbuh melambat, yakni sebesar 8,43 persen year on year (yoy) atau menjadi Rp7.997 triliun. Sementara pertumbuhan DPK hanya sebesar 4,29 persen yoy, menjadi Rp9.072 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, mayoritas bank melakukan revisi RBB sebagai penyesuaian terhadap kondisi perekonomian global maupun domestik yang menantang.

“Berdasarkan revisi laporan rencana bisnis bank (RBB) yang telah disampaikan, itu sebagian besar bank memang melakukan revisi sebagai penyesuaian terhadap kondisi perekonomian global dan domestik yang sangat challenging dewasa ini,” kata Dian dalam Konferensi Pers RDK, Selasa, 8 Juli 2025.

Baca juga: OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 8,43 Persen, DPK Naik 4,29 Persen per Mei 2025

Dian menjelaskan, secara umum terdapat penyesuaian atau revisi ke bawah dari target yang telah ditentukan sebelumnya. Namun, terdapat sejumlah bank yang malah meningkatkan target.

“OJK menilai bahwa sasaran yang ditetapkan sesuai dengan hasil revisi tersebut masih bisa memberikan kontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara menyeluruh,” imbuhnya.

Lebih lanjut, kata Dian, berdasarkan ketentuan, OJK mengizinkan bank untuk melakukan revisi RBB, jika terdapat deviasi yang signifikan antara target dan realisasi, serta perubahan kondisi makro ekonomi yang berbeda dari asumsi awal.

“Termasuk juga  internal bank yang berdampak material, antara lain perubahan strategi bisnis bank,” tambahnya.

Menurutnya, tingkat revisi sangat tergantung pada stabilitas ekonomi dan ekspektasi ke depan seperti, suku acuan, permintaan kredit dan likuiditas, maupun posisi kinerja bank hingga Juni 2025.

“Misalnya jika penyeluruhan kredit dan profitabilitas bank masih sesuai atau mendekati target sehingga revisi tidak dilakukan oleh bank,” paparnya.

Baca juga: OJK: Sektor Jasa Keuangan Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

Bahkan, OJK tengah melakukan asesmen komperhensif berbasis informasi terkair realisasi kinerja industri perbankan semester I 2025 yang dibandingkan dengan target RBB, stabilitas sektor keuangan, proyeksi makro ekonomi termasuk di dalamnya outlook pertumbuhan ekonomi, BI Rate maupun inflasi.

“Serta juga melihat kemampuan bank menjaga tingkat risiko, likuiditas dan juga permodalan. Perkiraan kita bahwa sebagian besar bank itu masih dalam trajektori yang wajar dengan penyelesaian atas beberapa basis asumsi yang terkini,” tandas Dian. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Diduga Sebar Data Debitur, Komdigi Minta Google Hapus 8 Aplikasi “Mata Elang”

Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More

7 hours ago

Jasa Armada Indonesia (IPCM) Bagikan Dividen Interim Rp23,25 Miliar, Catat Tanggalnya!

Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More

17 hours ago

Transfer ke Daerah Capai Rp795,6 T hingga November 2025, Turun 0,3 Persen

Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More

17 hours ago

RUPSLB Geoprima Solusi (GPSO) Setujui Susunan Baru Direksi, Komisaris, dan Remunerasi

Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More

18 hours ago

Sepak Terjang Zulkifli Zaini yang Diangkat Jadi Komut Bank Mandiri

Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More

18 hours ago

RUPSLB Bank Mandiri Rombak Komisaris, Ini Susunan Lengkapnya

Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More

19 hours ago