Ekonomi Melambat, Kredit Diprediksi Seret Bisa Dibawah 5%

Ekonomi Melambat, Kredit Diprediksi Seret Bisa Dibawah 5%

Jakarta – Perlambatan ekonomi nasional diproyeksikan akan berdampak terhadap pertumbuhan kredit perbankan hingga akhir tahun 2020. Dimana sebelumnya, Bank Indonesia (BI) telah memproyeksikan ekononi RI akan terpukul hingga -4% pada kuartal II-2020.

Menanggapi hal tesebut, Ekonom Senior yang juga Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Periode 2015 hingga Januari 2020 Fauzi Ichsan bahkan menyebut pertumbuhan kredit perbankan akan berada di bawah angka 5% hingga akhir tahun.

“Dalam keadaan sekarang pertumbuhan ekonomi mendekati 0% maka misalnya kita pertumbuhan kredit di 3-4% sudah sangat bagus. Artinya pertumbuhan kreditnya itu dibawah 5%,” kata Fauzi melalui video conference di Jakarta, Jumat 17 Juli 2020.

Meski begitu menurutnya, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan masih akan tumbuh walau tidak sebesar biasanya. Dengan begitu menurutnya likuiditas perbankan masih akan tetap terjaga hingga akhir tahun.

“Pertumbuhan simpanan masih besar dan otomatis LDR perbankan akan semakin turun dan perbankan isunya bukan likuiditas tapi kredit risk seberapa berani perbankan salurkan kredit ke ekonomi,” ucap Fauzi.

Sebagai informasi saja, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Mei 2020, kredit perbankan tumbuh melambat sebesar 3,04% secara (year-on-year/yoy) bila dibandingkan dengan April yang tumbuh 5,73%.

Sementara untuk likuiditas sendiri menurutnya sektor perbankan nasional masih sangat kuat dengan LDR pada bulan Mei 90,42%. Sedangkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan masih tumbuh sebesar 8,87% (yoy) meningkat bila dibandingkan pada April 2020 tumbuh 8,08% (yoy). (*)

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News