Jakarta–Bank Indonesia (BI) mencatat perekonomian DKI Jakarta dalam tren membaik. Kendati masih jauh lebih rendah dibanding tahun lalu.
Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi Jakarta yang naik dari 5,1% pada triwulan I, menjadi 5,2% pada triwulan II. Padahal pertumbuhan ekonomi Ibukota RI ini masih mampu berputar di level 6% dan 6,2% pada triwulan satu dan dua tahun lalu.
Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta, Doni P. Joewono mengatakan, membaiknya pertumbuhan bersumber dari sektor konstruksi terkait dengan peningkatan kegiatan proyek infrastruktur, dan dari sektor jasa-jasa terutama pada sektor pendidikan, transportasi, serta penyediaan akomodasi dan makan minum.
“Perbaikan di sektor-sektor jasa tersebut sejalan dengan peningkatan pelayanan pendidikan memasuki tahun ajaran baru, peningkatan frekuensi penerbangan komersial di bandara Halim PK, dan meningkatnya tingkat hunian hotel,” ucapnya di Jakarta, Selasa, 27 Oktober 2015.
Sementara itu, suda sektor utama yakni perdagangan dan jasa keuangan tumbuh melemah seiring melemahnya kegiatan konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah. Selain itu, kegiatan investasi juga mengalami pelemahan yang cukup dalam.
“Perkembangan ini berdampak pada menurunnya kinerja sektor keuangan dengan melemahnya pertumbuhan kredit,” imbuh Doni.
Sebagaimana diketahui, pelambatan ekonomi global berimbas terhadap laju perekonomian nasional yang hanya tumbuh di level 4,67% dan 4,71% pada triwulan satu dan dua tahun ini. (*) Paulus Yoga