Jakarta – Muliaman D. Hadad selaku Duta Besar Indonesia untuk Swiss dan Liechtenstein mengungkapkan perlunya institusi keuangan untuk memiliki resiliensi yang kuat dan bukan hanya sekedar bertahan, namun juga berkembang di bawah ancaman resesi pada 2023. Menurutnya, ada tiga jenis resiliensi yang perlu dimiliki institusi keuangan untuk melewati kelamnya perekonomian di 2023, yakni resiliensi institusi, resiliensi keuangan, dan resiliensi reputasi.
“Ini penting bagaimana kita memandang makna resiliensi. Bukan hanya untuk tataran makro atau perekonomian negara, tapi juga termasuk pada level perusahaan atau individual,” jelas Muliaman pada acara ESG Public Discussion virtual bertema “Global and National Outlook for Resilience Amid Recession and Digitalization” yang digelar Impac+ bersama Infobank dan TBS, Senin, 5 Desember 2022.
Ia menerangkan bahwa tiap resiliensi tersebut dapat tercipta bila ditopang oleh kuatnya elemen-elemen yang ada di dalamnya. Ia mencontohkan bagaimana resiliensi institusi hanya dapat terjadi bila ada struktur, sistem, teknologi, tim, dan mindset yang solid pada korporasi.
Di samping itu, resiliensi institusi juga dipengaruhi oleh bisnis dan kepemilikan korporasi yang beragam, karena hal itu akan menciptakan rasa tanggung jawab yang saling melengkapi satu sama lainnya yang dapat memperkuat resiliensi perekonomian suatu institusi.
“Dan tak lupa juga, yang paling penting adalah unsur budaya dari suatu korporasi. Apakah budayanya berjalan seirama dengan resiliensi yang mau diwujudkan oleh setiap institusi,” tambahnya.
Sementara untuk resiliensi keuangan, ia mengutarakan, ada dua unsur yang menopang kuat untuk resiliensi keuangan dapat terwujud, yakni solidnya posisi permodalan dan kuatnya likuiditas. Menurutnya, dua unsur itu bukan hanya mempengaruhi kuat resiliensi institusi keuangan, tapi juga resiliensi institusi atau perusahaan lainnya.
“Dan untuk resiliensi reputasi, penting bagi kita untuk menjaga komitmen yang seirama dalam penerapan makna pertumbuhan bisnis dengan misi perusahaan untuk konsumen dan masyarakat,” ucap Muliaman. (*) Steven Widjaja
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More