Jakarta – Bank Indonesia (BI) pada tanggal 18-19 September 2019 akan melaksanakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) dalam menentukan arah kebijakan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate miliknya.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyebutkan, perkembangan ekonomi global yang melambat bakal jadi dasar penentuan RDG pada bulan September tahun ini.
“Ekonomi Eropa berdarah-darah, jika melihat trade war makin jelek dan fakta bank sentral dunia masih turunkan suku bunga,” kata Destry di Museum BI Jakarta, Jumat 6 September 2019.
Dirinya menjelaskan, kondisi ekonomi di berbagai negara mulai mengalami perlambatan salahsatunya ialah negara Tiongkok yang diperkirakan pada tahun 2019 mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2%. Padahal, pada 2017 Tiongkok masih mencatatkan Pertumbuhan ekonomi 6,9%.
Walau begitu, dirinya mengaku bersyukur Indonesia masih mengalami pertumbuhan walau hanya 5,05% hingga kuartal II-2019.
“Data sampaikan bahwa ekonomi global slowing down dan unsertinty tinggi. Salah satu indikatornya lagi domestik oke kita kuatral II cukup bagus 5,05% walau investasinya menurun,” tambah Destry.
Sebagai informasi, BI telah memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan 7-day reverse repo rate sebesar 25 basis poin hingga menjadi 5,50% pada 22 Agustus 2019. Dengan demikian, secara keseluruhan BI telah melakukan pelonggaran sebesar 50 basis poin pada pertengahan tahun ini. (*)
Editor: Rezkiana Np