Jakarta–Bank Indonesia (BI) melihat perlambatan ekonomi China tampaknya sudah mulai mereda setelah sejak 2010. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok sendiri terus mengalami penurunan hingga awal tahun 2016.
Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara mengatakan, kekhawatiran negara-negara berkembang seperti Indonesia, sepertinya sudah bisa melihat peluang pertumbuhan ekonomi China yang saat ini sudah memulih.
Pernyataan Mirza tersebut sejalan dengan perekonomian China yang sampai di kuartal III-2016 tercatat sebesar 6,7%. Ekonomi China lebih stabil jika dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya yang masih mengalami penurunan. (Baca juga: Prospek Ekonomi Indonesia Masih Menjanjikan)
Sebagai informasi, pada kuartal I-2010 ekonomi China mampu tumbuh 12,1% yang kemudian menurun menjadi 9,8% di Kuartal IV-2010. Turun kembali di kuartal IV-2011 menjadi 8,9%, dan menurun drastis di kuartal IV-2012 menjadi 7,9%. Kuartal IV-2013 menjadi 7,7%, Kuartal IV-2014 jadi 7,3%, Kuartal IV-2015 di level 6,8%, dan di Kurtal I, II, III 2016 stabil di 6,7%.
“Pertumbuhan ekonomi China tampaknya melambatnya sudah berhenti. Jadi kalau dulu mungkin kalau tahun lalu ada kekhawatiran ekonominya terus turun di bawah 6%,” ujar Mirza dalam diskusi bertema Arah Kebijakan BI 2017, di Jakarta, Kamis, 1 Desember 2016. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More