Jakarta – Ekonom senior, sekaligus Komisaris Independen BCA, Raden Pardede mengungkapkan bahwa pelemahan ekonomi China akan membawa dampak terhadap perekonomian global maupun di Indonesia.
Dia menjelaskan, setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi di China akan akan berpengaruh pada 0,4 persen pertumbuhan ekonomi dunia. Sementara, dampak ke Indonesia yaitu sekitar 0,29 persen dari 1 persen pertumbuhan ekonomi China.
Baca juga: Perang Israel vs Hamas Memanas, Apa Dampaknya Bagi Ekonomi RI?
“Jadi kalau dia (China) turun, perekonomian dunia pun akan turun. Setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi di China akan berpengaruh kepada 0,4 persen pertumbuhan ekonomi dunia, dan setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi China dampaknya ke Indonesia sekitar 0,29 persen. Jadi dampaknya akan ada juga ke kita,” ujar Raden dalam BCA Indonesia Knowledge Forum 2023 di Jakarta, Rabu 11 Oktober 2023.
Raden menambahkan bahwa China merupakan motor dari pertumbuhan ekonomi dunia dengan menyumbang sebesar 40 persen. Sehingga, pelemahan ekonomi China akan sangat berpengaruh terhadap merosotnya perekonomian dunia.
“Ingat bahwa China ini aalah motor dari pertumbuhan ekonomi dunia, sumbangan pertumbuhan China terhadap pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 40 persen selama ini,” ungkapnya.
Baca juga: Ekonomi Global Makin Tak Pasti, OJK Minta Perbankan Lakukan Ini
Dia pun menjelaskan, pada tahun 2000an awal pertumbuhan ekonomi China berada di level 8-10 persen. Kemudian, saat ini menurun menjadi rata-rata di 4,5 persen dan kedepannya diprediksi hanya akan mencapai ke 3 persenan.
Sebagai informasi, Dana Moneter Internasional (IMF) kembali memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2023 menjadi 5,0 persen dari sebelumnya 5,2 persen. Begitupun di tahun 2024, IMF memangkas pertumbuhan ekonomi China di level 4,2 persen dari 4,5 persen. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra