Jakarta – Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih memiliki ruang untuk kembali menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis points (bps) lagi di tahun depan, dari posisi saat ini yang berada pada level 4,25 persen.
Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gajah Mada, A. Tony Prasetiantono, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 20 November 2017 mengatakan, ruang pelonggaran moneter ini sejalan dengan trend inflasi rendah yang masih terjadi.
“Inflasi di 2018 diperkirakan turun 25 bps lagi menjadi 4 persen,” ujarnya.
Sebagai informasi, menurut data BI selama masa kepemimpinan Gubernur BI Agus DW Martowardojo, Bank sentral telah menurunkan suku bunga kebijakan moneter sebesar 200 basis poin menjadi 4,25 persen. Langkah penurunan yang dilakukan BI itu sejalan dengan era inflasi rendah.
Sementara hingga akhir tahun ini, kata dia, suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate diperkirakan masih akan bertahan pada level 4,25. Perkiraan tersebut sejalan dengan suku bunga AS (Fed Funds Rate) yang diperkirakan berada pada angka 1,50 persen di akhir tahun ini.
“Tetapi di 2018 Fed Funds Rate akan naik menjadi 2,00 persen,” tutupnya. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More