BI: Bila Tidak Intervensi Pasar, Rupiah Bisa Terdepresiasi 15%
Jakarta – Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih memiliki ruang untuk kembali menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis points (bps) lagi di tahun depan, dari posisi saat ini yang berada pada level 4,25 persen.
Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gajah Mada, A. Tony Prasetiantono, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 20 November 2017 mengatakan, ruang pelonggaran moneter ini sejalan dengan trend inflasi rendah yang masih terjadi.
“Inflasi di 2018 diperkirakan turun 25 bps lagi menjadi 4 persen,” ujarnya.
Sebagai informasi, menurut data BI selama masa kepemimpinan Gubernur BI Agus DW Martowardojo, Bank sentral telah menurunkan suku bunga kebijakan moneter sebesar 200 basis poin menjadi 4,25 persen. Langkah penurunan yang dilakukan BI itu sejalan dengan era inflasi rendah.
Sementara hingga akhir tahun ini, kata dia, suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate diperkirakan masih akan bertahan pada level 4,25. Perkiraan tersebut sejalan dengan suku bunga AS (Fed Funds Rate) yang diperkirakan berada pada angka 1,50 persen di akhir tahun ini.
“Tetapi di 2018 Fed Funds Rate akan naik menjadi 2,00 persen,” tutupnya. (*)
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More
Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More
Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More