Ilustrasi: Kopdes Merah Putih. (Foto: istimewa)
Jakarta – Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mempertanyakan kehadiran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang rencananya akan diresmikan pada 12 Juli 2025 mendatang.
Menurutnya, lembaga mikro yang ada di Indonesia sudah sangat memadai untuk menyalurkan pembiayaan ke masyarakat desa.
Misalnya, Wijayanto menilai perusahaan seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI) memiliki kualitas yang diakui dunia dalam memberikan kredit mikro. Kehadiran Kopdes Merah Putih malah dianggap berpotensi membawa banyak kerugian.
“Tidak perlu mendirikan 80.000 Kopdes Merah Putih yang mahal, berisiko gagal, dan berisiko dikorupsi. Belum lagi berbicara masalah profesional pengelola. Tidak mudah mencari profesional tangguh mengelola Kopdes Merah Putih,” ujar Wijayanto kepada Infobanknews, dikutip pada Rabu, 9 Juli 2025.
Di tengah gelombang digitalisasi, Wijayanto menganggap kalau pembiayaan ke desa bisa dilakukan menggunakan smartphone saja, mengikuti negara seperti India. Hal ini bisa mempermudah pembiayaan, karena lebih efisien dan aman.
Lebih lanjut, eksistensi Kopdes Merah Putih dinilai mengganggu lembaga mikro yang sudah eksis, seperti bank perekonomian rakyat (BPR). Sumber dana Kopdes Merah Putih yang berasal dari bank-bank BUMN dan APBN, berpotensi mendisrupsi pasar dan membuat mereka gulung tikar.
“Sebaiknya, tugas itu diserahkan kepada BRI, BPR dan lembaga mikro yang ada. Khusus untuk 2 yang terakhir, perkuat mereka dengan akses teknologi, kebijakan dan modal,” jelas Wijayanto.
Wijayanto menyarankan, agar ide Kopdes Merah Putih harus dioptimalkan sebelum diluncurkan. Menurutnya, konsep Kopdes Merah Putih sebagai lembaga keuangan belum sepenuhnya tuntas, dan rencananya terkesan terus berubah.
“Setelah ditemukan konsep yang matang, perlu dilakukan piloting. Dibuat 1.000 percontohan Kopdes Merah Putih untuk dijalankan dan sempurnakan, sebelum dibuat secara massal. Risiko program ini sangat besar, perlu dilakukan secara gradual dan ekstra hati-hati,” tegasnya.
Untuk diketahui, melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025, program Kopdes Merah Putih digagas untuk menargetkan pembentukan sekitar 80.000 koperasi di tingkat desa dan kelurahan.
Presiden Prabowo Subianto berharap, Kopdes Merah Putih bisa menjadi tulang punggung ekonomi desa dan membantu menciptakan ketahanan pangan serta memperluas inklusi keuangan.
Kopdes Merah Putih rencananya akan diresmikan pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional. (*) Mohammad Adrianto Sukarso
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More