Moneter dan Fiskal

Efisiensi atau Transisi? Konsumsi Pemerintah Turun di Tengah Realokasi Anggaran

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar 1,38 persen pada kuartal I-2025. Meski demikian, kelompok ini masih memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,88 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan bahwa penurunan konsumsi pemerintah bukan disebabkan oleh efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, dampak dari kebijakan tersebut baru akan terasa pada kuartal II dan seterusnya pada 2025.

“Penurunan konsumsi pemerintah kalau kita lihat tentunya ada realokasi anggaran yang dampaknya kelihatannya nanti akan direalisasikan di kuartal II-2025 dan seterusnya,” ungkap Amalia dalam Rilis BPS, Senin, 5 Mei 2025.

Baca juga: Ekonomi RI Melambat, Tumbuh 4,87 Persen di Kuartal I-2025

Amalia menjelaskan bahwa pada kuartal I-2025, masih terdapat kegiatan dalam proses administrasi pemerintah yang kemudian akan dialihkan ke sumber pertumbuhan ekonomi lainnya.

“Di kuartal I-2025 masih adanya proses administrasi untuk kemudian realokasi menjadi kegiatan-kegiatan pemerintah maupun ekonomi lainnya,” imbuhnya.

Efek Pemilu 2024 Terasa pada Tahun Lalu

Lebih lanjut, penurunan konsumsi pemerintah juga disebabkan oleh adanya belanja pemerintah yang tinggi pada kuartal I tahun lalu, terkait pelaksanaan Pemilu 2024.

“Tahun lalu terjadi realisasi anggaran yang relatif lebih cepat dan lebih banyak karena adanya pemilu 2024,” kata Amalia.

Baca juga: BPS Ungkap Faktor Pendorong Ekonomi RI Tumbuh 4,87 Persen pada Kuartal I-2025

Seperti diketahui, pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBN dan APBD 2025. Instruksi tersebut mengamanatkan penghematan belanja operasional perkantoran, kegiatan seremonial, rapat/seminar, honor kegiatan, jasa profesi, souvenir, sewa gedung/peralatan, hingga perjalanan dinas, dengan total penghematan mencapai Rp306,7 triliun. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

8 hours ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

8 hours ago

Kawasan Komersial Ini Disebut Bakal Dongkrak Peluang Bisnis dan Investasi di Tangerang

Poin Penting Paramount Land menghadirkan Indica Grande sebagai kawasan komersial baru seluas 1,4 hektare untuk… Read More

11 hours ago

Tok! UMP DKI Jakarta 2026 Naik 6,17 Persen, Besarannya Jadi Segini

Poin Penting UMP DKI Jakarta 2026 resmi naik 6,17 persen menjadi Rp5.729.876, atau bertambah Rp333.115… Read More

12 hours ago

Antisipasi Lonjakan EV Periode Nataru, Dirut PLN Tinjau Langsung Kesiagaan SPKLU

Poin Penting PLN mengantisipasi lonjakan pemudik EV saat Nataru 2025/2026, dengan proyeksi pengguna mobil listrik… Read More

12 hours ago

Tindak Lanjuti Pernyataan Prabowo, Komisi VII Desak Aturan Penghapusan KUR

Poin Penting Komisi VII DPR RI mendesak pemerintah segera menerbitkan aturan turunan penghapusan KUR, menindaklanjuti… Read More

12 hours ago