Jakarta--Efek hasil Pemilu, nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS pada perdagangan hari ini (10/11) dibuka merosot di atas level Rp13.100 per US$. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka turun 54 poin ke level Rp13.136 dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp13.084 per US$.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS terjadi pasca pengumuman Donald Trump sebagai Presiden terpilih Amerika Serikat (AS). Maka dari itu, Bank Indonesia (BI) sebagai regulator di bidang moneter harus berupaya untuk menjaga laju rupiah sesuai dengan fundamentalnya.
“Kalau lewat level psikologisnya, mulai harus ada kehati-hatian karena secara psikologis mulai mengganggu yang tadinya tenang-tenang, enggak beli dolar, orang akan mulai beli dolar kalau lewat dari Rp13.280 per Dolar AS,” ujar Kepala Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih di Jakarta.
Kendati demikian, kata dia, secara teknikal pergerakan rupiah di level Rp13.280 masih terbilang aman. Dia menilai, melemahnya laju rupiah terhadap Dolar AS karena efek hasil Pemilu tersebut diperkirakan hanya bersifat jangka pendek setelah terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden AS.
“Saya kira harapannya Bank Indonesia akan menjaga di level psikologis yang tidak bahaya, tapi kalau terjadi paling-paling jangka pendek,” ucap Lana. (*) (Baca juga : Sentimen Donald Trump Diharap Tak Ganggu Ekonomi RI)
Editor: Paulus Yoga