Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan PT PLN (Persero) selaku pemegang saham IP dan sinergi IP dengan berbagai pihak, yaitu Danareksa Investment Management sebagal Manajer Investasi, Bank BRI sebagai bank kustodian, Danareksa Sekurltas sebagai Lead Arranger dan Selling Agent, serta para Selling Agents lainnya (Banana Sekuritas, BNI Sekurltas, Mandiri Sekurltas, BCA Sekurltas) dan juga Para Profesi Penunjang untuk mengupayakan pendalaman lnvestasi melaIui penerbitan instrumen pendanaan baru berbasis piutang di pasar modal.
Saat ini, IP mengeIola operasi dan pemeliharaan 14.826 MW pembangklt, terdiri dari 8 Unit Pembangkit, yaitu Suralaya, Semarang, Perak Grati, Saguling, Bali, Mrica, Priok dan Kamojang, 1 Unit Jasa Pemeliharaan, dan mengoperasikan 13 Pembangkit miIik PLN.
Untuk melakukan pengelolaan bisnis dan sistem pembangkitan, IP telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Terintegrasi yang meliputi ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, ISO 28000, SMK3, SM P, ISO 55001, ISO 50001, ISO 27001, ISO 26000, ISO 31000 dan Malcolm Baldrige Criteria dalam rangka mencapal keunggulan tata kelola serta didukung sistem pengendalian Internal lCoFR dan sIstem IT ERP terpadu.
Dari sisi Investor, Investasi pada EBA akan memberikan return yang kompetltlf dengan cash flow tetap, menjadi alternatif Investasi pada instrumen keuangan serta kebutuhan pengembalian pokok yang cepat terutama dengan struktur amortisasi pokok. Untuk negara, prestasi penerbltan sekuritisasl EBA DIPP1 ini merupakan bukti barometer keberterimaan pasar modal Investor di Indonesia. (*)
Editor: Paulus Yoga