Jakarta – PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) terus menggenjot Program Pembiayaan Homestay yang diperuntukan kepada pelaku UMKM untuk membangun atau merenovasi homestay yang dimiliki agar menarik wisatawan.
“Kita ada program pembiayaan homestay dengan bunga rendah 3 persen melalui bumdes,” kata Kepala Bagian Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Arief Hidayat, dalam acara Investortrust UMKM Connect 2024, di Jakarta, Selasa (26/03).
Baca juga: Selain Soal Suku Bunga, SMF Ungkap Tantangan dalam Penerbitan Surat Utang
Berdasarkan data pihaknya, program pembiayaan homestay memiliki total anggaran senilai Rp20,67 miliar, dengan realisasi sudah mencapai Rp 13,60 miliar atau 65,78 persen.
Ia merinci, dari 2019, realisasi Program Pembiayaan Homestay senilai Rp2,23 miliar. Berikutnya menjadi Rp1,36 miliar tahun 2020, tahun 2021 Rp3,34 miliar, tahun 2022 Rp5,51 miliar, dan pada 2023 Rp1,16 miliar.
“Program tersebut sudah disalurkan kepada 183 debitur,” jelasnya.
Ia mengatakan, dari 2018-2023 sudah ada 21 desa yang sudah dibina dan dibiayai seperti Desa Mandalika, Desa Banyuwangi dan sebagainya.
Baca juga: Sektor Properti di 2024 Masih Cerah, Berbagai Stimulus Ini Bakal Jadi Pendongkrak
Lebih lanjut kata dia, SMF memiliki berbagai peran dalam capacity building seperti SOP, sistem pembayaran dan pelatihan ke originator.
Adapun dalam penyediaan dana, SMF berperan dalam perjanjian kerja sama, pencairan dana dan monitoring ke originator. (*)
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (22/11) ditutup… Read More
Jakarta – Maya Watono resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Holding BUMN sektor aviasi dan… Read More
Jakarta - PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp158,60… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tegas melaksanakan langkah-langkah pengawasan secara ketat terhadap PT… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (22/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Rupiah berpeluang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat ketegangan geopolitik Ukraina dan Rusia… Read More