Jakarta – Era eksklusivitas perbankan sudah berakhir. Kini layanan perbankan semakin terintegrasi. Apalagi transaksi melalui platform digital semakin meningkat. Transaksi menggunakan kartu semakin berkurang.
Nasabah semakin nyaman beralih ke transaksi digital dan non tunai. Dengan dukungan teknologi, layanan pembayaran digital memungkinkan nasabah bertransaksi antar bank bahkan lintas negara tanpa batas.
Semua itu memungkinkan dengan penerapan sistem pembayaran digital terintegrasi berbasis Application Programming Interface (API) yang didorong oleh Bank Indonesia melalui Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP).
Dicky Kartikoyono, Asisten Gubernur Bank Indonesia, mengatakan sejak 2022 SNAP menjadi standar pengembangan sistem pembayaran yang kompetitif, inovatif, aman, andal, dan terintegrasi. Dicky menyebutkan bahwa per kuartal 1/2024 SNAP telah diimplementasikan oleh 5.838 layanan dari 40-an sektor usaha, naik dari 2.137 layanan per kuartal 1/2023.
Baca juga: 11 Perusahaan Top Taipei Siap Pamer Inovasi dan Teknologi di Taiwan Expo 2024
“SNAP cukup menarik digunakan karena menawarkan banyak keuntungan seperti memperluas kerja sama dengan multi-partner dan membuat layanan pembayaran digital satu bank menjadi multi-channel sehingga mendongkrak pendapatan,” tambah Tata Martadinata, Head of Product and Technology Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), dalam seminar “Open Banking Trends 2024: Integration of Digital Payment System for Business Continuity” yang digelar PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) di Jakarta, beberapa hari lalu.
Teknologi memainkan peran penting dalam kemajuan transaksi di industri perbankan. Digitalisasi tidak mungkin dilakukan tanpa dukungan teknologi. Pun demikian dengan integrasi sistem pembayaran digital perbankan dan lembaga keuangan.
Menurut Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, paling tidak ada dua solusi teknologi yang bisa menjadi tumpuan dalam penerapan sistem pembayaran digital terintegrasi. Keduanya adalah API Connect dan watsonx lansiran IBM.
API Connect adalah solusi pengelolaan API yang lengkap dan canggih, sehingga cocok digunakan perbankan dan lembaga keuangan yang ingin masuk ke ranah ekonomi API. Solusi itu dikembangkan dengan empat prinsip utama, yakni Create, Run, Manage, dan Secure.
“Artinya, API Connect memungkinkan perbankan untuk membuat, menyosialisasikan, mengelola, dan mengamankan layanannya menggunakan teknologi API, sehingga menghadirkan peluang dan mengakuisisi pelanggan baru yang pada akhirnya berbuah peningkatan pendapatan dan profit. Semakin bervariasi kerja sama layanan yang dilakukan semakin besar pula potensi keuntungan yang didapat,” paparnya dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 14 Mei 2024.
Sementara, watsonx berperan memperkuat layanan perusahaan perbankan dengan nasabahnya. Solusi ini membantu nasabah memperoleh informasi layanan yang kompleks menjadi lebih cepat dan mudah dipahami. watsonx disokong teknologi Generative AI.
Baca juga: Tingkatkan Keamanan Data Pribadi, Ini Saran MLPT Untuk Lembaga Pemerintah
Jip Ivan menambahkan, watsonx bukan sekadar machine learning dan chatbot, tapi juga berperan menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam proses bisnis. Solusi tersebut memiliki tiga fungsi utama: watson.ai untuk mengimplementasikan model AI, watson.data untuk mengoptimalisasi penyimpanan data, dan watson.governance untuk transparansi alur kerja AI.
Jip Ivan menyarankan industri perbankan dan lembaga keuangan untuk melirik solusi API Connect dan watsonx agar produktivitasnya meningkat.
“Sebagai IBM Platinum Business Partner, dengan dukungan tim ahli kami yang kompeten dan berpengalaman, Multipolar Technology siap membantu mengimplementasikan solusi ini agar perusahaan dapat semakin adaptif, transformatif, dan produktif,” pungkasnya. (*) Ari Astriawan