“Konten dan informasi di Aplikasi Ayo Mudik ini didukung berbagai kementerian dan lembaga terkait untuk dapat menyajikan konten dan informasi yang terpadu, yaitu Kementerian Perhubungan, Kementerian Kominfo, Kementerian Kesehatan, Kementerian ESDM, BMKG, Pertamina, jasa Marga, Kepolisan RI, perusahaan telekomunikasi, perusahaan penyedia jasa dan produk internet dan masih banyak Iainnya,” ungkap Rudiantara.
Ditemui di tempat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, dengan adanya aplikasi “Ayo Mudik” diharapkan masyarakat dapat mendapatkan informasi yang akurat.
“Dengan aplikasi tersebut tentunya kita berharap dapat memberikan informasi yang memadai bagi pemudik. Dan juga kita hindari penggunaan rest area yang padat, jadi pemudik bisa rencanakan istirahat dimana melalui aplikasi tersebut,” ungkap Luhut.
Selain itu, Direktorat jendral sumber daya dan perangkat pos dan informatika melalui Balai Monitoring juga melakukan monitoring pengamanan frekuensi penerbangan melakui posko bersama dengan AirNav Indonesia khususbya di 15 bandara besar di seluruh Indonesia.
Balai Monitoring juga akan memantai potensi gangguan sinyal komuniskasi di jalan jalur mudik khususnya layanan seluler. “Pada Senin lalu juga telah diberangkatkan mobil monitoring untuk hal tersebut. Apabila ditemukan potensi hangguan akan ditindaklanjuti sehingga komunikasi masyarakat tidak terganggu,” tutup Rudiantara. (*)
Editor: Paulus Yoga