Jakarta–Bank Indonesia (BI) menilai besarnya kebutuhan proyek-proyek infrastruktur akan pembiayaan dari perbankan perlu disikapi dengan strategi khusus. Hal ini terutama dalam strategi pendanaan atau dana pihak ketiga (DPK) perbankan yang bersifat jangka pendek.
“Perbankan perlu mengubah funding strategy untuk menarik DPK lebih besar dan berjangka panjang untuk pembiayaan proyek infrastruktur,” tukas Asisten Gubernur BI dan Kepala Kebijakan Ekonomi Moneter, Dody B. Waluyo dalam diskusi di Jakarta, Rabu, 26 April 2017.
Baca juga: Infrastruktur Minim Hambat Arus Investasi Asing
Ia menegaskan, bahwa struktur DPK perbankan dalam setahun terakhir semakin berjangka pendek. “Bahkan deposito pun mayoritas (atau lebih dari 70 persen) bertenor 1-3 bulan,” ucapnya.
Berdasarkan data bank sentral per Maret 2017, komposisi deposito bertenor 1 bulan bahkan nyaris mencapai separuh keseluruhan deposito perbankan. Sementara porsi deposito bertenor di atas 6 bulan bahkan tidak sampai 15 persen. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting IHSG menguat 0,90% ke level 8.710 dan sempat mencetak All Time High (ATH)… Read More
Poin Penting Agus D.W. Martowardojo memperingatkan potensi tekanan global pada 2026, mulai dari kebijakan tarif… Read More
Poin Penting Eks Dirut PT KAI, Ignasius Jonan menilai pemimpin sukses butuh talenta, pendidikan, dan… Read More
Poin Penting Bank Mandiri Region VI Jawa Barat mencatat pertumbuhan kredit 14,7% (yoy) hingga September… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang implementasi Program Penjaminan Polis lebih cepat dari rencana awal 2028… Read More
Poin Penting Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menekankan peran CEO sektor keuangan untuk… Read More