“Risiko maturity mismatch membesar, bank membutuhkan funding strategy yang lebih baik untuk memperoleh DPK dalam jumlah besar dan jangka panjang,” tuturnya.
Tidak bisa dimungkiri, pembiayaan proyek-proyek infrastruktur pada umumnya bersifat jangka panjang dengan tenor di atas 5 tahun. Hal serupa juga berlaku bagi penyaluran kredit ke sektor perumahan atau KPR yang saat ini bisa sampai dengan 20 tahun.
BI sendiri sebelumnya telah merelaksasi aturan rasio kredit terhadap DPK (LDR) menjadi rasio kredit terhadap pendanaan (LFR), dengan memasukkan instrumen pendanaan jangka panjang dari surat utang atau obligasi.
Baca juga: ADB Danai Infrastruktur Indonesia USD2 Miliar per Tahun
Kebutuhan dana untuk pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang tengah digenjot Pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla sendiri semakin besar. Kepala Ekonom Bank Mandiri, Anton Gunawan berpendapat, pembangunan infrastruktur di Bumi Pertiwi saat ini lebih banyak menyasar pada pembangkit tenaga listrik, transportasi laut serta jalan raya.
“Kami proyeksikan saat ini kebutuhan pembiayaan infrastruktur nasional lewat lembaga jasa keuangan dari tahun 2015 hingga 2019 mencapai Rp450 triliun. Dengan hitungan satu tahun sekitar Rp90 triliun,” ujarnya. (*)
Page: 1 2
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More