Perkembangan teknologi yang begitu pesat sejalan dengan perkembangan zaman yang se-makin maju. Tak henti-hentinya berbagai inovasi terus bermunculan untuk memudahkan manusia dalam menunjang kehidupannya sehari-hari. Perkembangan teknologi saat ni terjadi pada segala bidang, tak terkecuali industri perbankan. Hal tersebut juga telah diatur berdasarkan Per-aturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 yakni tentang penyelenggaraan teknologi finansial.
Kegiatan bank konvensional beberapa tahun belakangan ini telah didukung oleh beragam teknologi, seperti penggunaan mobile banking, internet banking, e-money, online debit, dan banyak lainnya. Beragam teknologi tersebut bertujuan untuk membuat transaksi nasabah menjadi lebih mudah dan efisien. Tidak bisa dipungkiri, jika industri perbankan saat ini sudah mulai bergeser ke arah digital banking. Karena, digital banking memiliki peluang dan peran yang besar ke depannya, seiring dengan gaya hidup masyarakat yang turut berubah.
Transaksi digital banking terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Terlebih, pandemi corona virus disease 2019 (COVID-19) yang masih berlangsung, mempercepat adaptasi nasabah terhadap digitalisasi. Hal ini sejalan juga dengan pertumbuhan pengguna gawai atau smartphone yang terus meningkat dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Berdasarkan kajian Nielsen, pada 2014, pengguna smartphone hanya sekitar 19% dari total penduduk Indonesia, kemudian meningkat drastis menjadi 56% di 2018.
Pesatnya pertumbuhan tersebut berdampak
positif terhadap industri perbankan dan juga nasabah internet dan mobile banking. Jumlah
nasabah penabung bertumbuh dari 23% pada 2014 menjadi 36% di 2018. Dari
pertumbuhan penabung tersebut, pengguna internet dan mobile banking juga
bertumbuh dari 28% di 2014 menjadi 30% pada 2018.
Saat ini, persaingan yang dihadapi industri perbankan bukan hanya antar bank semata. Lebih jauh, kini telah marak bermunculan perusahaan-perusahaan financial technology (fintech) yang juga memberikan layanan finansial digital kepada ma-syarakat dengan proses yang mudah dan cepat.
Untuk menghadapi per-saingan tersebut, tentu dibutuhkan layanan digital yang mumpuni bagi perbankan. Di balik layanan digital bank yang apik, tentu tidak lepas dari peran penting perusahaan penyedia jasa teknologi informasi atau information technology (IT).
Salah satu perusahaan penyedia jasa IT terkemuka di industri per-bankan adalah PT Infosys Solusi Terpadu (IST). Perusahaan IT lokal yang telah berdiri sejak 2006 silam ini telah membuat berbagai aplikasi mobile untuk beberapa bank besar seperti BRIMO milik Bank Rakyat Indonesia (BRI), Octo Mobile milik Bank CIMB Niaga, dan PermataMobile X kepunyaan Bank Permata.
Saat ini, fokus utama IST adalah memberikan solusi perangkat lunak yang handal bagi industri jasa keuangan di Indonesia. IST juga menyediakan solusi platform mobilitas untuk memenuhi kebutuhan trans-formasi digital dan konektivitas digital di berbagai industri. Selain itu, perusahaan IT ini juga menyediakan solusi perangkat lunak yang dapat berasal dari satu atau beberapa pro-duk perangkat lunak yang kemudian mengintegrasikannya dengan sistem lainnya. Untuk informasi lebih lanjut terkait produk dan layanan yang disediakan IST, dapat mengunjungi website http://www.ist.id.
Bank
Jateng Gandeng IST Luncurkan Digital Banking
Belum redanya ketidakpastian yang ditimbulkan akibat pandemi corona virus disease 2019 (COVID-19), turut pula memberi dampak pada layanan perbankan konvensional. Terlebih, bagi bank-bank yang belum memiliki layanan digital banking. Akibatnya, para nasabah harus melakukan transaksi perbankan secara konvensional. Hal ini berbanding terbalik dengan seruan pembatasan sosial yang sempat digaungkan oleh pemerintah.
Oleh sebab itu, perbankan mau tidak mau dituntut mengadopsi layanan digital banking agar dapat terus melayani nasabahnya. Sejalan dengan hal tersebut, kabar menggembirakan datang dari Bank Jateng. Beberapa waktu lalu, bank kebangaan warga Provinsi Jawa Tengah ini seca-ra resmi meluncurkan layanan mobile banking-nya dengan nama Bima.
Lahirnya layanan digital banking ini tidak lepas dari kerja sama Bank Jateng dengan IST, sebagai salah satu upaya transformasi digital Bank Jateng dalam menjawab kebutuhan masyarakat Jawa Tengah. Mobile banking Bima dibangun menggunakan FusionClick, yang merupakan digital banking platform swakarya IST. Saat ini, mobile banking Bima telah tersedia dan dapat di unduh di toko digital Google Playstore untuk platform Android dan App Store untuk iOS.
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno menyatakan, saat ini kompetisi di industri perbankan sudah berubah. Bank-bank saling berlomba menghadirkan layanan digital untuk memudahkan nasabahnya dalam bertransaksi. Tidak lagi hanya sekedar menyediakan layanan keuangan semata, namun perbankan harus terus berinovasi dalam layanan berbasis teknologi.
“Bank Jateng sudah menjadikan layanan digital sebagai fokus perusahaan ke depan, karena saat ini kompetisi di industri perbankan sudah berubah. Tuntutan atas akselerasi dan peran teknologi semakin terasa mendesak,” tegasnya.
Dalam menghadapi tantangan, transformasi
digital memang terus berlangsung di tubuh Bank Jateng. Sebelumnya, bank
pembangunan daerah (BPD) ini telah meluncurkan layanan internet banking.
Kemudian, untuk melengkapi pilihan layanan transaksi bagi nasabah, Bank Jateng
meluncurkan mobile banking.
“Oleh karena itu, Bank Jateng ingin menghadirkan layanan mobile banking sebagai salah satu pilihan layanan digital selain layanan internet banking yang telah ada lebih dahulu kepada para nasabah kami,” ujar Supriyatno.
Mobile banking Bima memilki beragam fitur transaksional dan non-transaksional yang
tentunya sangat dibutuhkan oleh para nasabahnya. Untuk fitur transaksional,
lewat mobile banking ini nasabah dapat melakukan transfer antar rekening Bank
Jateng, transfer antar bank secara online, pembelian pulsa, pem-bayaran pajak
bumi dan bangunan (PBB), pembayaran pendidikan, dan pembayaran rumah sakit.
Selain itu, untuk fitur non-transaksional yang tersedia di Bima, nasabah dapat melakukan cek saldo rekening Bank Jateng, mutasi rekening, serta nasabah dapat melihat riwayat 10 transaksi terakhir yang dilakukannya hanya melalui gadget atau gawai masing-masing.
Di tengah pandemi, Bank Jateng terus mendorong nasabahnya agar memanfaatkan fasilitas mobile banking yang telah diluncurkan. Selain mempermudah nasabah dalam bertransaksi, dengan penggunaan mobile banking juga merupakan salah satu upaya dalam memotong rantai penyebaran virus COVID-19. Karena, nasabah sudah tidak perlu lagi berbondong-bondong datang ke kantor bank untuk melakukan transaksi, semuanya bisa dilakukan melalui sebuah smartphone.
Ke depannya, Bank Jateng dan IST telah sepakat untuk terus menjalin kerja sama dalam mengembangkan mobile banking Bima ini. Tujuannya, adalah untuk melayani dan memenuhi kebutuhan nasabah dalam hal transaksi perbankan. Selain itu, juga untuk mendorong pertumbuhan bisnis dari Bank Jateng.
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More