Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) meneken perjanjian kajian bersama (joint study agreement/JSA) “Feasibility Study on Carbon Capture, Transportation and Storage” dengan POSCO International di sela kegiatan Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 di Jakarta Convention Center, beberapa waktu lalu.
“Penandatanganan JSA ini diharapkan dapat memperkuat upaya Pertamina (Persero) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan pencapaian target emisi nol bersih (net zero emission) Pemerintah Indonesia,” kata General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, dikutip Rabu, 11 September 2024.
Diketahui, ruang lingkup JSA meliputi studi yang dilakukan POSCO International untuk mengidentifikasi lokasi penyimpanan CO2 di wilayah kerja lepas pantai ONWJ pada area saline aquifer, atau lapisan yang mengandung air garam, dengan potensi perluasan ke area reservoir yang sudah tidak berproduksi.
Baca juga : Gelar Upacara HUT RI ke-79 di Laut Jawa, PHE ONWJ Lepas Kapal Minyak Tertua di Dunia
Wilayah kerja PHE ONWJ terpilih sebagai lokasi kajian untuk penyimpanan karbon karena faktor kedekatan jarak dengan wilayah POSCO International di Cilegon.
Muzwir menuturkan, dalam JSA, yang berlaku dua tahun ini, dipaparkan rencana studi transportasi CO2menggunakan berbagai metode dari sumber emisi CO2 ke lokasi penyimpanan CO2, studi teknologi penangkapan karbon yang sesuai, serta studi kebutuhan infrastruktur pendukung lainnya.
Selain PHE ONWJ, penandatangan JSA ini juga dilakukan oleh Pertamina Hulu Energi (PHE), PT Pertamina International Shipping (PIS), PT Perusahaan Gas Negara, Tbk. (PGN), dan PT Pertamina Power Indonesia (PPI).
Mengutip laporan organisasi PBB Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2021, saat ini bumi mengalami suhu terpanas dalam sejarah.
Baca juga : Lewat Cara Ini, Pertamina Dinilai Mampu Jaga Kuota BBM Subsidi
Kondisi ini telah menyebabkan sejumlah wilayah di bumi mengalami penurunan kualitas daya dukung kehidupan yang berdampak buruk terhadap keseimbangan ekologis.
Untuk itu diperlukan upaya global bersama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi.
Sebagai langkah nyata, PT Pertamina (Persero) secara konsisten menerapkan strategi pertumbuhan ganda dalam memperkuat operasi dan bisnisnya.
Di satu sisi, Pertamina mengemban tugas utama yakni mendukung ketahanan energi nasional guna mendukung perkembangan ekonomi negeri.
Sementara itu, seiring amanah tersebut, Perseroan juga bertanggung jawab untuk mengembangkan sektor energi baru dan terbarukan beremisi karbon rendah demi keberlanjutan. (*)