Jakarta – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank memberikan fasilitas pembiayaan dan penjaminan kepada PT INKA Multi Solusi (IMS) sebagai anak usaha dari PT INKA (Persero) untuk memproduksi sekaligus mengeskpor gerbong kereta barang ke Selandia Baru.
LPEI memberikan fasilitas total USD11,9 juta kepada IMS, terdiri dari fasilitas pembiayaan sebesar USD7,7 juta dan fasilitas penjaminan sebesar USD4,2 juta.
Fasilitas ini digunakan memproduksi ratusan gerbong barang bertipe container flat top (CFT) wagon yang dipesan oleh UGL Australia dioperasikan oleh Kiwi Rail sebagai pengguna akhir di Selandia Baru.
Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi mengatakan, dukungan LPEI terhadap industri strategis alat transportasi kepada PT INKA (Persero) dan IMS merupakan wujud kehadiran negara melalui Kementerian Keuangan RI yang disalurkan oleh LPEI, agar mendorong industri strategis sehingga dapat meningkatkan ekspor Indonesia.
Baca juga: Top! UMKM Binaan BNI Ini Tembus Pasar Ekspor, Terbang Hingga Amerika Sampai ke German
“Capaian ini tentunya akan meningkatkan reputasi Indonesia sebagai sebuah negara produsen gerbong kereta api berkualitas dunia,” kata Maqin dalam keterangan resminya baru-baru ini.
Dia menambahkan selain mendorong penerimaan devisa negara, dukungan ini diharapkan dapat menggerakkan ekosistem ekspor yang mampu menciptakan developmental impact dan bisnis yang berkelanjutan (sustainability).
Direktur Operasi PT INKA (Persero) I Gede Agus Prayatna mengatakan PT INKA (Persero) sebagai BUMN akan terus tampil ke depan untuk menghasilkan produk kereta yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan dan harapan dari pelanggan.
Pesanan dari UGL Australia akan menumbuhkan PT INKA (Persero) untuk memberikan kontribusi yang terbaik serta berkelanjutan terhadap perekonomian Indonesia.
“Ini membuktikan bahwa INKA grup bisa berkontribusi di kancah luar negeri terutama untuk pasar-pasar yang quality sensitive. Kami beranggapan bahwa pasar Selandia Baru merupakan pasar yang tingkat memiliki quality sensitive yang cukup tinggi,” kata I Gede Agus Prayatna.
PT IMS mendapatkan pesanan sebanyak 450 gerbong barang CFT senilai USD17 juta dari UGL Australia. Sejumlah 60 unit dari 450 gerbong datar akan dikirim menuju Selandia Baru untuk batch pertama pada 31 Januari 2024.
Gerbong datar buatan IMS untuk UGL Australia berupa underframe tanpa instalasi komponen bogie dan coupler. Adapun spesifikasi umum gerbong dibagi menjadi dua tipe yaitu ukuran 40ft dan 50ft yang didesain UGL denganberat kosong sekitar 15,2-17,2 ton dengan maksimum daya angkut 62,9 ton. Gerbong dikirim menggunakan kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju Port Chalmers, Selandia Baru.
Baca juga: Pemerintah Bidik 12 Negara Tujuan Ekspor Baru, Mulai dari Amerika Latin Hingga Timur Tengah
Dukungan LPEI terhadap industri strategis nasional melalui program PKE telah mencapai Rp1,1 triliun. Khusus PKE Alat Transportasi, LPEI telah memberikan fasilitas pembiayaan dan penjaminan kepada PT Dirgantara Indonesia senilai USD55,9 juta untuk mendukung proyek pengadaan 6-unit pesawat NC212i yang dipesan Department of National Defense/Armed Forces of Philippines (DND/AFP).
Selain dukungan Beyond Financing, LPEI juga memberikan fasilitas pembiayaan dan penjaminan kepada PT Nusantara Turbin Propulsi (PT NTP), untuk mendukung pelaksanaan kontrak pemeliharaan pesawat dengan total fasilitas sekitar USD1,46 juta.
“Ini merupakan wujud konkret LPEI dalam melaksanakan program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) yang dimandatkan oleh pemerintah sebagai bentuk pemanfaatan APBN untuk mendorong ekspor nasional. LPEI akan terus berkomitmen untuk mendukung proyek-proyek strategis guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, meningkatkan penerimaan devisa negara, dan membawa produk Indonesia berani mendunia,” tutup Maqin. (*)