Jakarta – Dalam perdagangan nilai tukar rupiah sore ini (23/3) ditutup melemah pada level 16.575 bila dibandingkan dengan perdagangan di hari Jumat minggu sebelumnya (20/3) yang berada dilevel 15.960/US$.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan, ketidakpastian stimulus pemerintah AS mengakibatkan pasar global kembali tergoncang sehingga membuat mata uang di negara asia tersungkur.
“Terlebih saat ini telah terjadi perdebatan yang sengit di Senat AS yang akan menghentikan RUU koronavirus senilai US$ 1 triliun lebih, tetapi pembicaraan terus dilakukan mengenai tuntutan Demokrat untuk lebih banyak dana untuk perawatan medis dan upaya negara bagian dan lokal untuk memerangi pandemi,” kata Ibrahim di Jakarta, Senin 23 Maret 2020.
Di dalam negeri sendiri, penyebaran virus corona telah meningkat 4 kali lipat menjadi 579 orang dari sebelumnya hanya sekitar 507 sementara kasus yang meninggal menjadi 49 dan 30 orang dinyatakan sembuh.
Ibrahim menilai peningkatan tersebut terjadi setelah alat pendeteksi Virus corona didatangkan dari China dan di sebarkan ke rumah sakit baik pemerintah maupun swasta.
“Sedangkan yang belum terdeteksi kemungkinan masih cukup banyak sehingga wajar kalau arus modal kembali keluar dari pasar dalam negeri dan Imbasnya IHSG dan mata uang garuda terus tersungkur,” ucap Ibrahim.
Sedangkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (23/3) kurs rupiah berada pada posisi Rp16.608/ US$ atau terlihat terus melemah dari posisi Rp16.273/US$ pada perdagangan Jumat kemarin (20/3). (*)
Editor: Rezkiana Np