Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pada Maret 2024 harga beras tercatat naik mulai dari tingkat grosir hingga eceran. Hal ini dikarenakan mundurnya masa tanam hingga panen padi yang berdampak pada pola pembentukan harga beras.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan harga beras di tingkat grosir pada Maret 2024 tercatat naik 0,90 persen secara month to month (mtm), dan 20,64 persen secara year on year (yoy).
“Sedangkan Harga beras eceran pada bulan Maret 2024 mengalami kenaikan sebesar 0,26 persen secara mtm, dan secara yoy naik sebesar 20,07 persen,” kata Amalia dalam Rilis BRS, Senin, 1 April 2024.
Baca juga: Mendag Zulhas Beberkan Biang Kerok Harga Beras Masih Tinggi
Sementara itu, di tingkat penggilingan, harga beras pada Maret 2024 tercatat turun 0,87 persen secara mtm. Sedangkan secara yoy atau tahunan mengalami kenaikan 25,21 persen.
“Harga beras yang kami sampaikan merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis kualitas beras, dan juga mencakup seluruh wilayah di Indonesia,” ujar Amalia
Lebih lanjut, pada Maret 2024 beras mengalami inflasi sebesar 2,06 persen secara mtm, dengan andil inflasi 0,09 persen, yang disebabkan oleh mundurnya masa tanam padi.
“Mundurnya masa tanam yang diikuti masa panen berdampak pada pembentukan harga beras,” jelasnya.
Baca juga: Jokowi Lanjut Bagi-Bagi Bansos Beras hingga Juni 2024
Adapun pada periode awal 2023 harga beras tercatat mengalami inflasi sebanyak tiga kali, yakni pada Januari, Februari, dan Maret. Sedangkan pada periode April 2023 hingga Maret 2024 inflasi beras tercatat sebanyak empat kali.
“Naik tinggi di bulan September 2023, saat terjadi El Nino dan juga pembatasan ekspor beras di pasar global oleh beberapa negara lain. Ini juga menyebabkan tekanan harga di tingkat global,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama