Dua Teknologi Ini Jadi Kunci Sukses Digitalisasi Layanan Bank Sumsel Babel 

Dua Teknologi Ini Jadi Kunci Sukses Digitalisasi Layanan Bank Sumsel Babel 

Jakarta – Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel) menjadi salah satu bank daerah yang gencar melakukan transformasi digital. Kualitas layanan platform digital bank ini bisa diandalkan.

Bank Sumsel Babel mempunyai layanan digital seperti pembukaan rekening secara online (customer onboarding), pembayaran menggunakan virtual account maupun QRIS, transfer menggunakan BI-Fast, hingga transaksi autodebet.
 
Menurut Maulidah Asnediana, Head of Division IT Bank Sumsel Babel, ada pula fitur on-us (transaksi pada satu jaringan pembayaran) dan off-us (transaksi lintas jaringan) Bank Sumsel Babel yang bahkan sanggup melayani transaksi berapa pun jumlahnya.

Baca juga: Begini Cara Bank Sumsel Babel Bantu UKM Naik Kelas

“Kunci dari semua itu sebenarnya berkat penggunaan solusi VisionDG dan Red Hat OpenShift yang kami mulai sejak 2022,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip 19 Juni 2024.
 
Dalam seminar bertema “Fast-Track Digital Innovation: A Scalable, Secure Unified Platform for High-Performance Services” beberapa waktu lalu, Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), secara detail menjelaskan bagaimana cara kerja VisionDG dan Red Hat Openshift.
 
VisionDG adalah platform end-to-end berbasis microservices yang memungkinkan perusahaan melakukan transformasi digital secara lebih mudah dan cepat. Solusi ini yang dikembangkan oleh Multipolar Technology ini bersifat open innovation dan open collaboration terhadap antar-pelaku di dalam ekosistem yang ada.
 
“VisionDG memiliki sederet fitur yang dibutuhkan perbankan di era digital, antara lain mobile banking, eKYC (Know Your Customer), video call system, e-money server based,  QR Code payment dengan standar QRIS, Open API, dan layanan digital lainnya,” tutur Jip Ivan.
 
VisionDG juga dilengkapi banyak modul seperti API Management, Fraud Detection System, Merchant Management, Virtual Account Management, Payment System, Customer Onboarding, Video Call System, dan Notification Engine.
 
Integrasi layanan dengan pihak eksternal akan ditopang dengan modul Fraud Detection System. Tidak hany menjaga ancaman dari penjahat siber, modul ini sekaligus mampu mendeteksi tingkat akurasi data nasabah yang akan membuka rekening atau kartu baru melalui aplikasi dan lain sebagainya.

Baca juga: Multipolar Technology Ungkap Dua Solusi Industri Ritel Tangkal Serangan Siber

Layanan digital yang cepat tidak lepas juga dari VisionDG Digital yang berjalan di atas Red Hat OpenShift Container Platform. Dengan arsitektur microservices, perusahaan perbankan tidak perlu mengeluarkan investasi besar di awal untuk menggunakannya. Skalanya dapat ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan yang berjalan (agile development).
 
Red Hat OpenShift yang dapat beroperasi di atas infrastruktur apapun, baik on-premises, public cloud, private cloud, maupun hybrid cloud, memungkinkan pengembangan layanan perbankan tanpa downtime sehingga tak mengganggu transaksi nasabah. Aspek keamanan pun tidak kalah penting. Solusi ini dilengkapi sistem monitoring keamanan siber yang bekerja 24 jam sehari. (*) Ari Astriawan

Related Posts

News Update

Top News