Jakarta – Pimpinan Komisi XI DPR RI optimis target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto bakal terealisasi. Hal ini karena melihat kestabilan kondisi pasar di awal pemerintahan Prabowo-Gibran.
”Kalau lihat pasar di awal pemerintahan ini, Insya Allah saat ini kita optimis untuk mencapai itu,” kata Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan Adies Kadir, usai Rakor dengan Pimpinan Komisi XI DPR RI di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (28/10).
Ia mengungkapkan, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) tersebut dibahas program kerja Komisi XI DPR RI pada Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025.
”Ini kan di awal masa sidang. Jadi kita mau mengatur kira-kira persidangan-persidangan yang akan dilakukan, rapat-rapat dengar pendapat di Komisi XI dengan mitra-mitra kerja, dimulai kapan, kemudian yang dipanggil nanti siapa-siapa saja terlebih dahulu,” jelasnya.
Baca juga : Pengamat: Target Prabowo Ekonomi 8 Persen Sulit Tercapai
Politisi Fraksi Partai Golkar ini mengungkapkan, tidak ada perubahan mitra di Komisi XI DPR RI, namun ia tidak menutup kemungkinan jika nantinya akan ada penambahan mitra yang mengakomodir penambahan kementerian dalam kabinet pemerintahan saat ini.
”Enggak ada. Kalau kita akan melihat kan ini juga masih ada penambahan-penambahan kementerian, kalau yang existing yang lama masih tetap, tapi nanti kita akan lihat jika mana kalau mungkin akan ditambahkan yang terkait dengan tupoksi dari Komisi XI. Ya kemungkinan besar kita bisa masukkan di sana,” pungkasnya.
Strategi Mengejar Ekonomi 8 Persen
Diberitakan sebelumnya, Ekonom Senior yang juga anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Drajad Wibowo mengungkapkan kunci mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Menurutnya, target ekonomi 8 persen akan dilakukan secara bertahap selama lima tahun pemerintahan Prabowo-Gibran. Salah satu stateginya untuk mencapai target tersebut, pihaknya membutuhkan peran sektor swasta.
Baca juga : Target Ekonomi 8 Persen ‘Dinyinyirin’, Prabowo: Tunggu Tanggal Mainnya!
“Makanya kami ketika kampanye menargetkan 6-7 persen. (Sementara itu) 8 persen itu bukan rata-rata, tapi 8 persen itu adalah kita berusaha sekali di dalam salah satu tahun sampai 2029 itu bisa mencapai 8 persen. Average-nya 6-7 persen. Andalannya memang mau tidak mau harus dari swasta,” tegasnya.
Hanya saja, kata Drajad, pertumbuhan sektor swasta di Tanah Air masih dihadapkan sejumlah tantangan. Tantangan utamanya adalah terhalang regulasi dan birokrasi. Bahkan, menurutnya, Indonesia terlalu banyak regulasi dan birokrasi.
“Birokrasi kita terlalu gemuk. Dan setiap unit di dalam birokrasi itu pasti ingin bikin peraturan, pasti ingin bikin perizinan, pasti ingin bikin pengawasan, terus lah tambah mumet awakmu,” katanya.
“Strategi yang kami siapkan adalah itu ada di Asta Cita ketiga dan ketujuh ya. Tapi intinya adalah perbaikan governance. Di situ, kalau diperes lagi, ujung-ujungnya adalah debirokratisasi dan deregulasi,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama