DPR Kunjungi Smelter Tembaga Amman, Pantau Kemajuan Komisioning

DPR Kunjungi Smelter Tembaga Amman, Pantau Kemajuan Komisioning

Jakarta – Fasilitas smelter tembaga milik anak usaha PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), yaitu PT Amman Mineral Industri (AMIN) yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dikunjungi oleh Komisi VII DPR-RI pada Senin (15/7).

Agenda kunjungan tersebut bertujuan melihat langsung kemajuan komisioning smelter tembaga AMMN yang merupakan salah satu Proyek Strategi Nasional (PSN) dan peninjauan tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI, Maman Abdurrahman.

Baca juga: Proyek Smelter AMMAN di NTB Masuk Tahap Komisioning

Maman menuturkan, Komisi VII DPR-RI melihat kemajuan proyek smelter tembaga AMMN yang membuktikan komitmennya dalam investasi pembangunan smelter yang telah memasuki tahap komisioning.

“Saya punya keyakinan yang sangat luar biasa besar dengan terbangunnya smelter AMMAN ini terhadap masa depan industri pertambangan di Indonesia karena akan mendorong gairah investasi dalam segi hilirisasi,” ucap Maman dalam keterangan resmi di Jakarta, 16 Juli 2024.

Sementara, Presiden Direktur AMIN, Rachmat Makkasau, menjelaskan bahwa, smelter tembaga AMMAN telah mencapai 95,5 persen dari hasil verifikasi hingga 31 Mei 2024, hal itu menandakan telah tercapainya penyelesaian konstruksi fisik dan mekanis, serta sisanya merupakan tahapan komisioning yang sedang berjalan.

Baca juga: Revolusi Hijau dan Emas: Bagaimana Ormas Keagamaan Mentransformasi Lanskap Pertambangan Indonesia

“Progres smelter tembaga AMMAN berjalan sesuai rencana. Tahap komisioning sudah dimulai sejak 1 Juni lalu dan kami telah menerima sertifikat kesiapan komisioning dari verifikator independen, yang menandakan bahwa smelter tembaga AMMAN telah memenuhi seluruh persyaratan untuk komisioning yang aman,” ujar Rachmat dalam kesempatan yang sama.

Adapun, tahapan komisioning dijadwalkan berlangsung selama 4-5 bulan. Dalam tahapan tersebut tungku smelter mulai dipanaskan dan konsentrat tembaga akan mulai dimasukkan ke smelter, produksi katoda tembaga pertama yang menandakan dimulainya operasional smelter dijadwalkan pada kuartal IV 2024. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News