Jakarta – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam valuta asing (valas) pada Maret 2024 melambat dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa menyebutkan DPK valas pada Januari 2024 tumbuh sebesar 2,86 persen, kemudian di Februari 2024 tumbuh 2,88 persen. Sedangkan, di Maret 2024 tumbuh melambat menjadi 0,64 persen.
“DPK Valas Maret 2024 masih tumbuh sebesar 0,64 persen, memang melambat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Januari tumbuh sebesar 2,86 persen, Februari 2,88 persen,” ujar Purbaya dalam KSSK Kuartal I 2024, dikutip, Senin 6 Mei 2024.
Baca juga: Realisasi Kredit Valas Tetap Moncer di Tengah Ambrolnya Rupiah, Ini Buktinya!
Purbaya menambahkan dengan pertumbuhan sebesar 0,64 persen tersebut, levelnya menjadi sebesar Rp85,28 triliun. Ini merupakan level tertinggi sepanjang sejarah sejak 20 tahun terakhir.
“Dengan pertumbuhan 0,64 persen, levelnya sekarang Rp85,28 triliun, ini level tertinggi dalam sejarah yang ada selama 20 tahun terakhir,” jelasnya.
Hal tersebut juga diiringi dengan pertumbuhan DPK rupiah yang tumbuh sebesar 7,73 persen di Maret 2024.
“Artinya tidak ada switch deposan dari rupiah ke dolar. Masyarakat masih comfortable dengan keadaan ekonomi yang sekarang sehingga confidence mereka ke rupiah masih tinggi walaupun ada pelemahan sedikit,” ungkapnya.
Baca juga: Rupiah Tembus Rp16.000, DPK Valas Perbankan Apa Kabar?
Purbaya juga mengatakan simpanan atau DPK valas masih didominasi oleh tabungan di atas Rp5 miliar, yakni korporasi-korporasi besar atau sekitar 84,4 persen.
“Di bulan Maret simpanan USD71,97 miliar atau sekitar 84,4 persen dari total DPK valas, jadi kemungkinan masih korporasi-korporasi besar yang mendominasi simpanan valas di perbankan kita,” paparnya. (*)
Editor: Galih Pratama