Selain itu, kata Agus, melalui pembentukan corporate farming ini, maka para petani juga akan mendapatkan kemudahan akses pembiayaan dari lembaga formal karena skalanya lebih besar, sehingga risiko pembiayaannya jadi lebih kecil.
Baca juga: BI Dukung Inovasi Pembiayaan Sektor Pertanian
“Pembiayaan dari bank juga jadi lebih mudah karena memang skalanya korporasi. BUMP itu bukan kita utamakan kelembagaan tapi asal petani itu bisa berkontrak saja bisa jadi CV atau firma, yang bisa berhubungan dengan bank dengan lebih efektif,” tukas Agus.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Dody Budi Waluyo menambahkan, sejauh ini, perbankan melihat sektor petani memiliki risiko pembiayaan yang tinggi. Oleh sebab itu, pembiayaan ke sektor pertanian masih sangat rendah dibanding sektor-sektor lainnya. (Besambung ke halaman berikutnya)
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More