Jombang – Sebagai salah satu platform P2P lending di Indonesia yang berfokus pada supply chain financing, KawanCicil terus mendukung kemajuan inklusi keuangan di Indonesia. Kali ini, guna memaksimalkan penyaluran pembiayaan modal kerja kepada para pelaku usaha untuk mengembangkan potensi alur rantai pasok bisnis mereka, KawanCicil meresmikan program kredit sindikasi yang menghubungkan PT Runinco Bumi Lestari (RBL) dengan 12 Bank Perkreditan Rakyat di daerah Jawa Timur.
Chief Executive Officer (CEO) KawanCicil, Deddy A. Sagala mengatakan, kerja sama ini diharapkan dapat membantu pembiayaan dalam bentuk investasi guna untuk pembelian alat berat. “KawanCicil ingin terus mengoptimalkan penyaluran kredit di Indonesia dengan turut menghadirkan program kredit sindikasi. Hal ini menjadi langkah bagi kami untuk dapat menumbuhkan angka inklusi keuangan guna meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ujarnya dikutip 23 September 2022.
Menurut Deddy, program kredit sindikasi ini menunjukkan bukti komitmen KawanCicil dalam menghadirkan kemudahan akses keuangan hingga pelosok daerah di seluruh Indonesia. Deddy menambahkan bahwa kerjasama ini melibatkan 3 pihak diantaranya KawanCicil sebagai Arranger, BPR Bank Jombang Perseroda sebagai koordinator kredit sindikasi dengan 12 Bank Perkreditan Rakyat, dan PT Runinco Bumi Lestari sebagai debiturnya.
“Platform KawanCicil ini memberikan akses kemudahan bagi kami sebagai modal investasi guna pembelian alat berat yang kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan proyek bersama dengan sejumlah mitra yang kami miliki. Program kredit sindikasi memberikan total pembiayaan sebesar Rp28 miliar, dengan pencairan batch 1 sebesar Rp14 miliar,” tambah Direktur Utama PT Runinco Bumi Lestari, Nofrina.
PT Runinco Bumi Lestari merupakan perusahaan kontraktor minyak dan gas yang didirikan tahun 2019 di Balikpapan dan saat ini berkantor pusat di Jakarta. Nofrina mengaku, kolaborasi kredit sindikasi dari KawanCicil ini menjadi jembatan dan solusi bisnis secara digital bagi RBL, guna mendukung jalannya proyek usaha dan bisnis Runinco Bumi Lestari kepada sejumlah mitra, salah satunya adalah PT Macmahon Mining Services yang saat ini memiliki proyek Equipment Hiring Service di lokasi pertambangan kota Bima, Sumbawa timur.
Sementara itu Direktur Utama BPR Jombang Afandi Nugroho pun menyatakan, kolaborasi ini menjadi kerja sama yang baik sehingga ke depannya, 12 BPR di daerah Jawa Timur dapat memiliki minim kendala dalam melakukan distribusi kredit sindikasi ini. “Kami berharap melalui program ini, bersama kita dapat kuat, berkembang dan tumbuh menjadi BPR yang sehat serta dapat diperhitungkan pencaturannya di Perbankan Indonesia,” paparnya.
Penandatanganan perjanjian kredit sindikasi melibatkan 12 BPR yaitu BPR Bank Jombang Perseroda, BPR Delta Artha Perseroda, BPR Majatama, BPR Surya Artha Utama, BPR Anjuk Ladang Perseroda, BPR Tulungagung Perseroda, BPR Cipatujah Jabar Perseroda, BPR Tugu Artha Sejahtera Kota Malang, Perumda BPR Bank Daerah Kabupaten Madiun, BPR Bank Daerah Kabupaten Kediri, BPR Bank Daerah Bojonegoro dan BPR Kota Pasuruan.
Kerjasama kredit sindikasi hingga semester I/2022 tercatat sebesar US$4,683 miliar, berdasarkan data Bloomberg League Table Reports. Angka ini turun 56,05% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Meski mengalami penurunan, sektor industri dan energi mendominasi penyaluran kredit sindikasi dengan realisasi sebesar US$1,79 miliar atau sekitar 20,45% dari total kredit ke sektor energi dan senilai US$1,55 miliar atau sekitar 25,47% dari total keseluruhan kredit sindikasi pada sektor industri.
“Dari data tersebut, kami yang telah berizin Otoritas Jasa Keuangan dan memiliki pondasi yang kuat, serta memiliki akses permintaan pinjaman yang cepat dan mudah. Dengan menjadi salah satu player peer to peer lending yang berkembang dengan pesat, kami yakin bahwa program kredit sindikasi ini menjadi langkah yang baik bagi kami dapat mewujudkan peningkatan inklusi keuangan di daerah, khususnya Jawa Timur. Kami berharap kerjasama ini dapat menjadi kerjasama yang berkelanjutan, tidak hanya di Jawa Timur namun dapat berkembang ke daerah lain di seluruh Indonesia,” tutup Deddy. (*)