Jakarta – Segmen usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi pilar penting dan strategis dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Segmen yang juga disebut sebagai segmen akar rumput ini pun telah memberikan sumbangan besar terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) pada tahun 2021, usaha mikro menjadi yang paling dominan dalam struktur UMKM nasional yang berjumlah 63,9 juta atau mengisi 99,62 persen dari total unit usaha di Indonesia.
Kemudian, jika dinilai berdasarkan jumlah kontribusi terhadap PDB, usaha mikro bahkan memiliki kontribusi 37,4 persen hampir sama jumlahnya dengan perusahaan berskala besar, yaitu 39,5 persen pada tahun 2019.
Baca juga: Membangun UMKM, Kemandirian Pangan, Menekan Inflasi & Kemiskinan dengan Subsidi Harga
Namun demikian, UMKM perlu didorong untuk terus meningkatkan kapasitas agar bisa naik kelas. Hal ini salah satunya dapat diwujudkan dengan melakukan digitalisasi UMKM dan memperluas akses keuangan inklusif di pedesaan.
Itu sebabnya, perusahaan financial technology (fintech) asal Indonesia, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) akan menyelenggarakan The 2024 Asia Grassroots Forum hosted by Amartha dengan tema “Embracing Grassroots Economy, Promoting Inclusive Growth” pada 21-22 Mei 2024 di Jakarta.
Kegiatan yang juga menjadi bagian dari rangkaian acara ulang tahun ke-14 Amartha ini bertujuan untuk mempromosikan potensi ekonomi akar rumput di Indonesia secara lebih masif, serta bekerjasama dengan sejumlah lembaga partner, seperti Women’s World Banking, SME Finance Forum, Accion, dan International Finance Corporation (IFC).
“Kami berharap acara ini nantinya bisa mengkatalisasi pertumbuhan untuk sektor UMKM, membangun rasa percaya diri dari multiple stakeholders seperti entrepreneur, investor, regulator, innovator dan MSMe (Micro, Small and Medium Enterprises) Finance Leader untuk bersama memanfaatkan teknologi supaya teknologi akar rumput lebih berdaya saing. Lalu, meningkatkan rasa percaya diri investor luar terhadap Indonesia. Kedepannya, kami juga berharap UMKM dapat menjadi ekspor oriented, dengan kualitas yang bagus dan kompetitif,” kata Founder & CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, dalam press conference di Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024.
Taufan menambahkan, Amartha sebagai pionir dan terdepan dalam berinovasi memajukan ekonomi akar rumput, sebelumnya telah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai organisasi internasional dan regional yang kredibel dalam upaya mengakselerasi pertumbuhan ekonomi inklusif.
Selain itu, melalui forum The 2024 Asia Grassroots Forum, Hosted by Amartha ini, diharapkan dapat menjadi katalisator dalam menyediakan platform kolaborasi bagi multiple stakeholders terhadap segmen akar rumput melalui agenda scaling impact, digitalisasi UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.
Baca juga: Pengembangan UMKM Berbasis Risiko Likuiditas
“Kesuksesan penyelenggaraan forum ini tentu tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat luas. Kami percaya, bahwa mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dapat terealisasi jika dilakukan dengan berbagai upaya kolektif. Maka dari itu, untuk menyemarakkan forum ini kami mengajak masyarakat untuk bergabung secara virtual dengan menyaksikan langsung di akun resmi Youtube Amartha. Kami berharap forum ini akan menggerakkan banyak pihak untuk menjadikan segmen akar rumput sebagai garda depan ekonomi Indonesia,” tambahnya.
Sebagai informasi, Amartha telah memberikan pendanaan kepada UMKM sebesar lebih dari Rp20 triliun sejak pertama kali berdiri tahun 2010. Dan, selama tiga tahun terakhir Amartha mencatatkan pertumbuhan pendanaan lebih dari dua kali lipat setiap tahunnya. (*) Ayu Utami