Jakarta – Market Intelligence & Leads Management Chief Specialist LPEI Rini Satriani, memproyeksikan pertumbuhan ekspor Jakarta akan mengalami peningkatan sebesar 3,5% pada tahun 2024 dan 4,4% pada tahun 2025.
Ia mengatakan, pertumbuhan ini didorong oleh keunggulan produk manufaktur DKI Jakarta yang mendominasi ekspor ke lebih dari 209 negara, dengan fokus pada komoditas unggulan seperti mesin dan peralatan mekanis (13,90%), perlengkapan elektronik (11,05%), serta kendaraan dan suku cadang (8,04%).
“Jakarta salah satu tulang punggung nasional dengan jumlah eksportir lebih dari 3.200 pelaku usaha yang mayoritas telah konsisten melakukan ekspor 5 tahun terakhir,” katanya, dalam keterangan tertulis, Rabu, 21 Agustus 2024.
Menurutnya, masih terdapat peluang potensi ekspor produk unggulan DKI Jakarta seperti produk kecantikan dan wewangian dengan potensi sebesar Rp22,12 triliun, produk farmasi (Pharmaceutical Components) sebesar Rp9,61 triliun, dan produk Ikan, Krustasea & Moluska (Fish & Shellfish), sebesar Rp72,68 triliun.
Baca juga : Melalui Cara Ini, LPEI Dorong Potensi Ekspor Sumatera Utara
Lanjutnya, menyadari pentingnya peran DKI Jakarta dalam perekonomian nasional, LPEI terus mendukung dan mengembangkan potensi ekspor di Provinsi DKI Jakarta melalui penyelenggaraan kembali forum pertemuan yang melibatkan eksportir unggulan DKI Jakarta pada acara “LPEI Export Forum: Bedah Pasar Ekspor Produk Unggulan DKI Jakarta” pada Kamis (15/8).
Acara ini digelar untuk meningkatkan ekspor DKI Jakarta dengan memberikan export outlook di DKI Jakarta, sehingga pelaku ekspor dapat memahami prospek pasar yang membuka peluang ekspor.
Kegiatan ini diselenggarakan LPEI bersama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DKI Jakarta.
Forum ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga keuangan dalam memanfaatkan peluang ekspor serta memperkuat daya saing produk unggulan daerah.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan, DKI Jakarta berhasil meningkatkan nilai ekspor melalui kerja keras dan kolaborasi yang telah terjalin antara berbagai pihak, termasuk pemerintah dan para pelaku usaha.
Baca juga : Jurus LPEI Dorong UKM Binaan BRI Tembus Pasar Global
“Nilai ekspor DKI Jakarta semester 1 tahun 2024 mencapai USD 5.669,96 juta, lebih tinggi dibandingkan ekspor periode sama tahun lalu. Dengan kinerja ekspor DKI Jakarta tahun 2024 cenderung lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya maka sejalan dengan upaya DKI Jakarta untuk menjadi kota cerdas dan berupaya sebagai pusat aktivitas ekonomi, bisnis serta mendukung visi Jakarta sebagai kota global,” jelasnya.
Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi menjelaskan, LPEI telah mendampingi ribuan UKM, membantu mereka menjadi eksportir yang mampu menembus pasar global.
Hingga saat ini, LPEI telah berhasil membantu pelaku usaha Indonesia menembus pasar di 134 negara, dan kami siap mendampingi ekspor pelaku usaha ke negara-negara lainnya.”
Ia menjelaskan, beberapa negara tujuan ekspor utama DKI Jakarta di antaranya adalah Singapura (23,07%), Tiongkok (16,58%), dan Jepang (13,18%). Ekspor ini didukung oleh lebih dari 52 ribu buyer dari berbagai negara, dengan 36% di antaranya merupakan buyer loyal.
Keberhasilan ini menunjukkan tingginya kepercayaan dan daya saing produk-produk asal Jakarta di pasar global, serta potensi besar untuk terus memperluas jangkauan ekspor ke lebih banyak negara.
Chief of Region LPEI, Anton Herdiyanto menambahkan, LPEI senantiasa memberikan dukungan kepada pelaku usaha berorientasi ekspor sehingga mampu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas usaha mereka agar Berani Mendunia.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung pelaku usaha dalam mengoptimalkan potensi ekspor, termasuk dengan menyediakan solusi pembayaran yang efektif sehingga dapat meningkatkan kapabilitas pelaku usaha ekspor di Indonesia,” pungkasnya. (*)
Editor : Galih Pratama