Jakarta — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengaku terus optimis dalam menghadapi persaingan bisnis properti pada tahun 2019 mendatang. Tak tanggung-tanggung BTN optimis masih dapat menumbuhkan penyaluran kredit miliknya hingga 15 % pada 2019 dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai pendorongnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BTN Maryono ketika menghadiri HUT KPR BTN di Kempinski Jakarta. Maryono optimis bisnis properti tahun depan masih sangat menarik bagi para kaum milenial.
“Pada tahun 2019, kami mematok pertumbuhan kredit sekitar 15% dengan mengandalkan KPR sebagai pendorong utama selama Pemerintah memantapkan Program Satu juta rumah”, kata Maryono di Hotel Kempinski Jakarta, Senin 10 Desember 2018.
Pada tahun ini, saja Bank BTN telah sukses menggelar sejumlah event untuk merayakan hari yang menjadi tonggak bersejarah bagi Bank BTN tersebut diantaranya, pameran properti, bersepeda bersama dan akad KPR massal yang diikuti 19.760 debitur dari berbagai kota di tanah air dari tanggal 23 November hingga 7 Desember lalu.
Pengembangan bisnis properti 2019, lanjut Maryono tidak akan lepas dari peran milenial baik dari sisi supply dan demand properti sehingga pelaku bisnis properti dan perbankan harus dapat mengatur strateginya menyesuaikan dengan “selera” milenials. Salah satu acuan memotret selera milenial antara lain dengan riset.
Berdasarkan riset dari Housing Finance Center (HFC) terhadap 374 responden dari generasi milenial, sebanyak 43 persen menginginnkan rumah satu lantai yang tidak terlalu luas dengan halaman, dan hanya sebesar 29% yang menginginkan rumah satu lantai berukuran cukup luas tanpa halaman.
Sementara sisanya menginginkan rumah dua lantai. Sedangkan dari sisi harga properti, Maryono menambahkan, sama halnya dengan generasi lain, rumah dengan harga terjangkau menjadi pilihan utama 46,8% responden, sementara pemilihan properti berdasarkan lokasi hanya menjadi sasaran utama bagi sekitar 36,6% responden.
“Dari riset tersebut artinya milenial masih membutuhkan rumah tapak untuk mereka jadikan tempat tinggal atau investas dan harganya harus terjangkau,” kata Maryono.
Bank BTN optimistis dengan strategi yang ada akan dapat menggapai demand milenial dari seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu, Bank BTN terus berinovasi mengembangkan produk KPR disesuaikan dengan perkembangan ekonomi dan kemampuan masyarakat Indonesia.
Alhasil, sejak tahun 1976 hingga bulan Oktober 2018, atau kurang lebih 42 tahun, Bank BTN telah merealisasikan kredit untuk membangun hampir 5.000.000 unit rumah impian bagi keluarga Indonesia, baik dalam bentuk KPR subsidi maupun non subsidi. Adapun nilai KPR yang sudah terealisasi telah mencapai lebih dari Rp 257,6 triliun.
Melihat faktor-faktor tersebut, Maryono optimistis tahun 2019 , Bank BTN dapat menyalurkan pembiayaan KPR BTN sekitar 850.000 unit rumah. Jumlah tersebut naik 100.000 unit dibandingkan target tahun ini yang sebesar 750.000 unit.
“Pertumbuhan properti juga disokong oleh sinergi BUMN dalam pengembangan kawasan Transit Of Development yang makin marak, kawasan hunian di wilayah tersebut akan menyerap banyak peminat khususnya milenial dan harus didukung oleh pembiayaan dari perbankan,” tukas Maryono. (*)