Surabaya – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus berupaya untuk mendorong peningkatan dana murahnya di tahun ini. Salah satu strateginya, Bank BTN terus gencar mempromosikan Tabungan Felas yang telah dirilis Juni 2018 lalu. Kali ini, Bank BTN mengembangkan Tabungan Felas di Surabaya, Jawa Timur.
Tabungan Felas merupakan tabungan valuta asing (valas) dalam dua mata uang yaitu dolar Amerika Serikat (USD) dan dolar Singapura (SGD). Walaupun terbilang baru diluncurkan, namun masyarakat cukup antusias dalam menyambut produk tabungan baru BTN tersebut. Pasalnya, ada kelebihan dari Tabungan BTN Felas ini dibanding tabungan sejenis yang diterbitkan oleh bank lain.
“Ini yang menjadi point mengapa produk Tabungan tersebut mulai banyak diincar oleh calon nasabah BTN,” ujar Direktur Consumer Banking BTN, Budi Satria dalam keterangannya di Surabaya, seperti dikutip, Minggu, 26 Agustus 2018.
Menurutnya, Tabungan Felas ini cukup unik karena namanya diambil dari kata Velas yang artinya adalah teman atau sahabat. Dia mengungkapkan, bahwa produk tabungan valas ini merupakan tujuan perseroan bagaimana dengan produk ini BTN bisa menjadi sahabat masyarakat dalam menabung atau menyimpan dana dalam bentuk valas di BTN.
“Keunikan kedua adalah bebas biaya provisi, dan yang paling penting kurs bersaing dimana dalam Tabungan BTN Felas kurs lebih tinggi dibanding bank lain dan ini menguntungkan bagi nasabah,” ucapnya.
Baca juga: Kejar Program Sejuta Rumah, BTN Gelar Property Awards 2018
Dalam menjawab kebutuhan pasar atas produk Tabungan Felas ini, perseroan memilih Surabaya sebagai kota kedua setelah Batam. Untuk memberikan stimulus kepada masyarakat Surabaya, BTN memberikan promo bagi 1.000 penabung pertama Tabungan BTN Felas baik USD maupun SGD akan mendapatkan benefit cash back masing-masing senilai 5 dolar AS dan 5 dolar Singapura.
“Surabaya menjadi salah satu target pemasaran Tabungan BTN Felas karena kota ini dikenal sebagai kota ekonomi nomor dua terbesar di Indonesia setelah Jakarta, disamping sebagai kota industri, kota perdagangan dan terkemuka di Idonesia,” paparnya.
Selain itu, Surabaya juga memiliki komunitas masyarakat yang beragam, pengusahanya ada di berbagai sektor, hal ini merupakan salah satu segmen yang menjadi sasaran bagi produk tabungan Felas. Menurutnya, tabungan
Felas penting bagi masyarakat yang sering melakukan perjalanan ke luar negeri, mengirim uang ke luar negeri, belanja online internasional, termasuk para pebisnis yang tidak ingin tabungannya tergerus fluktuasi kurs yang naik turun.
“Kami melihat peluang untuk bagaimana produk ini nanti lebih menarik, simple dan menjadi gengsi bagi pengguna produk Tabungan BTN Felas,” ungkapnya.
Tabungan Felas membidik nasabah menengah atas, di mana valas masih menjadi instrumen investasi, sehingga diharapkan Tabungan ini menjadi salah satu alternatif untuk investasi yang sangat menjanjikan dan membuat produk tabungan Bank BTN menjadi lebih lengkap. Ke depan, BTN akan menambah fitur Tabungan BTN Felas ini dengan kartu atm, e-channel dan informasi kurs real time sehingga nasabah tidak perlu repot karena semua dapat dilakukan di handphone.
“Dalam lima tahun pertama, Bank BTN akan membidik sekitar 50.000 nasabah baru Tabungan BTN Felas dengan total saldo masing-masing 2.028.800 dalam kurs USD maupun SGD,” tuturnya.
Untuk di Surabaya perseroan menargetkan sekitar 10 persen, namun melihat potensinya bahkan bisa lebih dari target. Meski Jabodetabek tetap yang terbesar atau sekitar 70-80 persen, namun kota-kota seperti Surabaya, Medan, Palembang, Batam memiliki potensi yang cukup besar juga. Strategi yang dilakukan, selain memiliki kantor cabang dan unit kerja di Surabaya, Bank BTN selama ini telah memiliki jaringan ke banyak developer atau pengembang di wilayah ini.
“Karena bank BTN fokus ke properti tentunya memiliki banyak jaringan, ini yang membuat kami terus menggali potensi nasabah yang ada dan nasabah lainnya yang terkait industri yang kita geluti saat ini,” jelasnya.
Adapun hingga akhir 2018 emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham BBTN ini membidik pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sekitar 20-22 persen. Sampai dengan semester I-2018 DPK Bank BTN telah menembus Rp190 triliun atau naik hampir 20 persen bila dibandingkan demgam periode yang sama tahun lalu. Kenaikan DPK ini tercatat diatas rata-rata industri nasional. (*)