Jakarta – Rupiah diproyeksi melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terus menguat setelah data Produk Domestik Bruto (PDB) AS lebih kuat dari perkiraan.
Seperti diketahui, pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis, 19 Desember 2024, berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah anjlok di level Rp16.312 per dolar AS, melemah 1,34 persen.
“Rupiah diperkirakan akan kembali melemah terhadap dolar AS yang melanjutkan penguatan setelah data revisi final PDB AS yang lebih kuat dari perkiraan,” ujar Analis Mata Uang Doo Futures, Lukman Leong, saat dihubungi Infobanknews, Jumat, 20 Desember 2024.
Baca juga: IHSG Berbalik Dibuka Hijau ke Level 6.995
Adapun rupiah hari ini pada pukul 09.03 berada di level Rp16.309 per dolar AS, menguat tipis 0,02 persen.
Lukman menambahkan penguatan dolar juga didukung oleh klaim data pengangguran AS yang lebih rendah dari proyeksi. Dia memperkirakan bahwa rupiah hari ini akan berada di kisaran Rp16.250-Rp16.400 per dolar AS
“Rupiah akan berada di range Rp16.250-Rp16.400 per dolar AS,” katanya.
Baca juga: Catat! 21 Proyek Properti Unggulan Unjuk Gigi di Intiland Sunshine Fair
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah akan terus memonitor pergerakan nilai tukar rupiah.
“Ya kita monitor, kan rupiah di APBN juga sudah sudah angkanya, kita monitor aja,” ujar Airlangga di Kantornya, Kamis, 20 Desember 2024.
Baca juga: Airlangga Ungkap Sektor Kunci Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Airlangga menambahkan bahwa kurs rupiah yang anjlok memang dipengaruhi oleh dolar AS yang terus menguat.
“Baru berapa hari, kemaren juga. Namanya krus naik turun, Amerika emang lagi menguat,” jelasnya. (*)