Pasar Modal

DOID Masih Rugi Rp428,48 Miliar, Ini Biang Keroknya

Jakarta – PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) pada semester I 2024 yang lalu masih mencatatkan rugi bersih USD27 juta atau setara dengan Rp428,48 miliar (kurs: Rp15.869).

Sementara EBITDA Perseroan juga mengalami penurunan sebanyak 9 persen secara tahunan (yoy) menjadi USD160 juta di periode semester I 2024. Namun, dari sisi pendapatan DOID tercatat masih stabil di level USD855 juta.

Direktur DOID, Dian Sofia Andyasuri, mengatakan bahwa, ada dua penyebab yang memicu kinerja Perseroan relatif stabil di pertengahan tahun 2024. Salah satunya dikarenakan cuaca ekstrem yang terjadi sejak Januari-Juli di Indonesia maupun Australia, tentunya memengaruhi operasi tambang DOID.

Baca juga: Anak Usaha DOID Suntik Modal AUD62 Juta ke 29Metals

“Kedua yang mungkin bapak sama ibu mungkin juga tahu bahwa di saat yang bersamaan, waktu itu dolar ke Indonesia juga sedang cukup depressed ya, masih melemah pada saat itu dan terakhir interest atau apa ya, harga softer atau yang merupakan alternatifnya libel juga pada kuartal pertama juga challenging gitu,” ucap Dian dalam Paparan Publik di Jakarta, 10 Desember 2024.

Dian, menambahkan cuaca ekstrem tersebut juga menyebabkan adanya penurunan pada kinerja produksi. Tercatat produksi overburden removal turun 11 persen yoy menjadi 467,1 MBCM.

“Nah, tapi bagi operasi kami, bagi industri kami, hujan itu kan bukan sesuatu yang baru ya. Jadi kami pun sudah mengembangkan yang kita sebut recovery after rain. Jadi bagaimana kita bisa melakukan pemulihan sesudah hujan dan kita menghitung kinerja kita untuk sesudah hujan seperti apa,” imbuhnya.

Baca juga: Negara Kantongi Rp7,1 Triliun dari Simbara Batu Bara

Adapun, dengan adanya recovery after rain tersebut, juga berhasil menjaga pertumbuhan dari produksi batu bara di semester I-2024 yang meningkat sebanyak 4 persen menjadi 73,4 juta ton.

“Tapi ada hal lain juga yang membantu kami, yaitu beberapa site kami, kita punya site baru di Australia, kita juga di Indonesia melakukan ekspansi, ramping up di site kami di site Bayan. Jadi ini membantu kami untuk mengurangi impact dari cuaca ekstrem,” ujar Dian. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

12,34 Juta Wajib Pajak Sudah Lapor SPT, DJP Targetkan 16,21 Juta

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat hingga 1 April 2025 sebanyak 12,34 juta wajib… Read More

5 hours ago

Tanpa Kedip, PLN Amankan Kelistrikan Salat Idulfitri di Seluruh Indonesia

Jakarta - PT PLN (Persero) berhasil menyuplai pasokan listrik andal tanpa kedip selama pelaksanaan Salat… Read More

8 hours ago

Ray Sahetapy Meninggal Dunia, Menekraf Riefky Sampaikan Belasungkawa

Jakarta - Aktor kawakan Ray Sahetapy meninggal dunia pada Selasa malam, 1 April 2025, di… Read More

13 hours ago

Bank DKI Buka Layanan Terbatas Selama Libur Lebaran 2025, Berikut Jadwal dan Lokasinya

Jakarta - Bank DKI menerapkan operasional layanan terbatas pada momen cuti bersama dan libur Lebaran… Read More

19 hours ago

BRI Catat Lonjakan Transaksi BRImo 34,57 Persen, Capai Rp5.596 Triliun

Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) mencatat peningkatan signifikan dalam transaksi melalui… Read More

23 hours ago

Kereta Whoosh Tetap Beroperasi Normal, 180 Ribu Tiket Ludes Terjual

Jakarta - Suasana di Stasiun Whoosh tetap ramai pada hari pertama Lebaran, Senin, 31 Maret… Read More

2 days ago