Jakarya – Sebagai perusahaan pemberi jaminan kepastian yang tidak memihak dalam setiap transaksi (independent assurance), PT Surveyor Indonesia (PTSI) merayakan hari jadi ke-26 dengan tema “Surveyor Indonesia Jelajah Nusantara”.
Sepak terjang PTSI sendiri tidak diragukan. PTSI mengklaim telah menjadi mitra strategis bagi pemerintah, swasta dan partner kerja perusahaan lainnya untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya dan produk dalam negeri pada bidang infrastruktur, kemaritiman, energi dan ketahanan pangan.
Untuk melaksanakan kegiatan Independent Assurance, PTSI diakreditasi ISO 17020 dan ISO 17025 untuk kegiatan Inspeksi dan pengujian laboratorium. Sistem manajemen PTSI sudah memenuhi persyaratan ISO 9001 dan OHSAS 18001 serta SMK3 yang didukung tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu serta dukungan kerjasama dari berbagai Lembaga Nasional dan Internasional.
“PTSI terus melakukan inovasi jasa-jasa baru dengan dukungan teknologi sehingga memberi nilai tambah kepada pelanggan. Jasa-jasa inovatif ini mempunyai manfaat yang sesuai dan memberi kontribusi yang strategis bagi kepentingan nasional dalam jangka panjang,” Kata Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, M. Arif Zainuddin di Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2017.
Berbagai proyek stategis PTSI diantaranya Verifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di industri manufaktur, konsultan pengawas independen palapa ring, proyek tapal batas, verifikasi ekspor mineral batubara di industri pertambangan dan pengguna bahan tambang di berbagai provinsi.
Proyek lainnya adalah verifikasi industri pengguna fasilitas pembebasan bea masuk dalam rangka BMDTP Tahun 2016 di 16 Industri tertentu di wilayah Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Solo, Yogyakarta, Semarang, verifikasi industri dalam rangka USDFS IJ-EPA di industri otomotif yang berada di wilayah Jabodetabek, dan Verifikasi Penelusuran Teknis Impor Barang (VPTI).
PT Surveyor Indonesia pun bertugas mengawasi proses pendistribusian BBM dengan moda kapal dari kilang ke depot dan dari depot ke depot (Cargo monitoring) yang berada di Sabang sampai Merauke.
Dalam pengawasan tersebut harus dipastikan ketepatan quantity BBM yang diserahkan atau yang diterima serta quality BBM sesuai spesifikasi. Dengan proyek ini PTSI berperan dalam menekan angka kerugian akibat kehilangan BBM pada saat Loading, Delivery/transport dan Discharging, membantu kelancaran proses pendistribusian BBM dengan moda kapal , mencegah penurunan kualitas didalam proses serah terima BBM, dan mencegah penyimpangan/pencurian BBM milik negara.
“Selain itu, kami juga melakukan survey proses kegiatan bunker,” jelasnya.
Selain di Nusantara, PT Surveyor Indonesia pun mengerjakan proyek VPTEI (Verifikasi Penelusuran Teknis ekspor Impor) Permendag 03/MDAG/PER/2015 di Negara Asal Muat Barang Impor BBM dan Bahan minyak , gas bumi, bahan bakar lain dan turunannya di +/- 40 negara. (*)