Jakarta – Dalam penutupan perdagangan sore ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di level 13.615/US$ bila dibandingkan dari penutupan sebelumnya di level 13.714/US$.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi kepada infobanknews menjelaskan, adanya optimisme bahwa wabah virus corona dapat dikendalikan, sehingga dampak ekonomi corona virus dapat dibatasi.
“Apalagi pejabat kesehatan berlomba untuk mengembangkan perawatan dan meningkatkan pengujian untuk virus corona yang telah merenggut 563 nyawa di Tiongkok, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan vaksin masih jauh dari tercapai,” jelas Ibrahim di Jakarta, Kamis 6 Febuari 2020.
Ibrahim menilai, dengan merebaknya virus corona di Tiongkok dan menyebar ke negara lainnya akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi global kembali melambat. Dengan begitu semakin banyak bank sentral global yang mengisyaratkan kesediaan untuk melakukan stimulus ke pasar jika virus tersebut melemahkan permintaan, inflasi, dan pasar keuangan.
Selain itu, faktor lain datang dari kabar Presiden Donald Trump lepas dari jeratan pemakzulan setelah senat AS melakukan pemungutan suara yang dimenangkan oleh oleh Trump, sebanyak 52 dari 100 senator. Dengan begitu, Trump tetap menempati posisi sebagai orang nomor satu di AS, negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia.
Sedangkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (6/2) kurs rupiah berada pada posisi Rp13.662/ US$ terlihat menguat dari posisi Rp13.717/US$ pada perdagangan kemarin (5/2). (*)
Editor: Rezkiana Np