Dituding jadi Mata-Mata China, Begini Bantahan Bos TikTok ke AS

Dituding jadi Mata-Mata China, Begini Bantahan Bos TikTok ke AS

Jakarta – Pertemuan parlemen Amerika Serikat (AS) yang dihadiri CEO TikTok Shou Zi Chew, pada Kamis (23/3) waktu setempat mendapat perhatian masyarakat dunia. Di mana, TikTok dituding menjadi agen rahasia pemerintah China.

Usai pertemuan tersebut, Chew melalui postingan resmi di akun TikTok kembali angkat suara. Dirinya memberikan pesan kepada seluruh pengguna aplikasi video terkait empat langkah penting yang akan dilakukan  TikTok.

“Ini menjadi pesan penting bagi kami dalam tanggung jawab dan perlindungan kepada lebih dari 150 juta orang Amerika Serikat yang mencintai dan menggunakan platform kami,” ujar Chew dikutip, Minggu 26 Maret 2023.

Dirinya menjelaskan, ada empat langkah penting yang akan dilakukan TikTok. Pertama, TikTok memprioritaskan dalam menjaga keamanan untuk remaja di AS.

Kedua, TikTok akan melanjutkan perlindungan data pengguna dari akses asing yang tidak berizin. Di mana, data pengguna Amerika akan disimpan di negara Amerika oleh perusahaan Amerika dan diawasi secara personal Amerika.

Ini menjadi jawaban atas tudingan As yang menyebut TikTok menjadi agen rahasia pemerintah China dengan mengambil data dari pengguna TikTok di Negeri Paman Sam. Utamanya, pegawai atau pejabat pemerintah AS.

“Ketiga, TikTok memastikan tetap menjadi sebuah platform untuk kebebasan berekspresi dan tidak bisa dimanipulasi oleh pemerintah manapun,” tegasnya.

Pada langkah keempat, kata dia, TikTok akan transparan dalam memberikan akses kepada pemantau independen pihak ketiga untuk menjaga TikTok sesuai komitmen. Pihaknya menginginkan TikTok menjadi platform media sosial yang paling dipercaya di dunia.

“Kepercayaan tersebut dibangun dengan setiap keputusan yang diambil oleh TikTok,” pungkasnya.

Hingga kini, postingan Chew di TikTok tersebut telah mendapatkan 4,4 juta likes dan 168,3 ribu komentar yang sebagian besar mendukung keberpihakan kepada TikTok.

Diketahui, popularitas TikTok yang mendunia membuat ketakutan bagi negara-negara barat seperti Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Belanda, Belgia, Inggris hingga Australia.

Amerika dan sekutunya menuding perihal adanya ancaman privasi dan keamanan di aplikasi tersebut. Di mana, para pejabat di Amerika dilarang memiliki akun TikTok di smartphone untuk menghindari kebocoran data.

Sebelumnya, Shou Zi Chew sudah memberikan paparan dan menjawab tuduhan TikTok menjadi agen rahasia pemerintah China di Gedung Capitol Hill, Washington DC.

Di sana, Chew dicecar DPR AS selama 5 jam. Sementara itu, di luar gedung terjadi aksi massa mendukung TikTok dari para kreator konten di Amerika Serikat. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Related Posts

News Update

Top News