Jakarta – PT Bank Jago Tbk (ARTO) sebagai salah satu bank digital ternama di Indonesia, melanjutkan momentum kinerja positif pada kuartal II-2023. Kinerja positif ini terlihat dari melejitnya laba bersih hingga 40% dengan ditopang oleh peningkatan jumlah nasabah, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), dan penyaluran kredit yang berkualitas.
Sampai Juni 2023, Bank Jago melayani lebih dari 8,3 juta total nasabah, termasuk 6,7 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago. Jumlah pengguna Aplikasi Jago tersebut naik lebih dari dua kali lipat bila dibandingkan dengan pencapaian Juni tahun lalu yang sekitar 3 juta nasabah.
Baca juga: Genjot Kredit, Bank Jago Perkuat Kolaborasi dengan Mitra Bisnis
Lonjakan pengguna Aplikasi Jago tersebut memberikan kontribusi terhadap meningkatnya penghimpunan DPK yang mencapai Rp10,1 triliun atau tumbuh 65% dari Rp6,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Current account saving account (CASA) mendominasi komposisi DPK sebesar 71,4%, sedangkan sisanya merupakan deposito sebesar 28,6%.
“Pertumbuhan jumlah nasabah dan DPK menunjukkan hasil dari komitmen Bank Jago untuk terus berinovasi serta memperluas kolaborasi dengan ekosistem digital. Hal ini juga menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank Jago yang semakin tinggi dari waktu ke waktu,” ujar Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, dikutip Selasa, 1 Agustus 2023.
Bank Jago melakukan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra, seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya. Melalui strategi tersebut, Bank Jago berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp11,2 triliun per kuartal II-2023 atau tumbuh 54% dibandingkan realisasi kuartal II-2022 yang sebesar Rp7,3 triliun.
Dalam meningkatkan penyaluran kredit, Korporasi tetap melakukannya secara hati-hati dan terukur dengan tetap memperhatikan peluang ekspansi yang ada. Ini terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 1,2% atau di bawah rata-rata industri perbankan yang sebesar 2,5%.
Baca juga: Rencana Pemutihan Kredit Macet UMKM, Praktisi Perbankan Ingatkan Hal Ini
Seiring dengan kenaikan portofolio kredit dan pembiayaan syariah tersebut, Bank Jago membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp832 miliar sepanjang semester I-2023 atau meningkat 30% dibandingkan dengan perolehan Rp641 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Secara kumulatif, Korporasi berhasil mencetak laba bersih Rp41 miliar di semester I-2023, meningkat 40% dari laba bersih Rp29 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
“Kinerja keuangan Bank Jago hingga kuartal II-2023 menunjukkan momentum yang baik dan on the right track. Kami ingin menumbuhkan bisnis kami lebih besar lagi dengan terus berinovasi sebagai bank berbasis teknologi dan berkolaborasi dengan ekosistem digital,” tambah Arief.
Di luar pos-pos keuangan di atas, hingga semester I-2023, aset Bank Jago terpantau telah mencapai Rp18,9 triliun atau tumbuh 29% dari pertengahan tahun lalu. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 73%, yang menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan. (*) Steven Widjaja