Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mangaku terus memantau kondisi fluktuatif ekonomi global. Walau begitu, pihaknya tetap optimis mentargetkan angka pertumbuhan ekonomi di 5,3% pada RAPBN-2019.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara saat menyampaikan asumsi dasar makro ekonom kepada Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI. Pihaknya menyebut, saat ini pertumbuhan ekonomi dunia masih melemah.
“Sisi lain proyeksi pertumbuhan global meski saat ini masih dinyatakan 3,9 persen namun ada tren meningkat sejak 3 hingga 4 tahun terakhir namun kami melihat ada potensi pelemahan dan sepertinya beberapa laporan pertumbuhan global tidak lagi 3,9 persen,” kata Suahasil di Kompleks DPR RI Jakarta, Selasa 18 September 2018.
Baca juga: Ditengah Ketidakpastian Global, Rupiah Dipatok Rp14.400 pada RAPBN 2019
Tak hanya itu, Suahasil sendiri menyebut saat ini beberapa penelitian menyebutkan pertumbuhan global sudah mencatatkan prediksinya pada angka 3,7 persen. Hal itu menurutnya lebih disebabkan oleh faktor resiko di pasar keuangan.
“Tekanan pasar keuangan akibat normalisasi moneter Amerika, moderasinya Tiongkok dan semangat proteksionisme diperdagangan dan perekonomian internasional, ketegangan politik perubahan iklim atau cuaca yg ekstrim,” tambah Suahasil.
Sebelumnya, pemerintah telah menyampaikan asumsi makro pada RAPBN-2019, dengan target pertumbuhan sebesar ekonomi 5,3%. Selain itu untuk target nilai tukar rupiah dipatok pada angka pada angka Rp14.400 per dolar AS, Inflasi 3,5%, suku bunga SPN 3 bulan rata-rata 5,3%, dan tingkat pengangguran 4,8% hingga 5,2%, angka kemiskinan 8,5% hingga 9,5%, gini Ratio 0,038 hingga 0,039 serta indeks Pembangunan Manusia (IPM) 71,98.(*)