Jakarta — WIR Group sebuah grup perusahaan teknologi digital reality asal Indonesia yang berskala global, bersama PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank), menggelar DISRUPTO 2018, yang diselenggarakan di dihelat di Plaza Indonesia Extension lantai 4, 5 dan 6 pada 23-25 November 2018.
DISRUPTO sendiri merupakan gerakan inklusif yang diadakan guna merayakan disrupsi yang terjadi di Indonesia. Gerakan yang diramaikan oleh lebih dari 130 pembicara, 200 lebih startups dengan berbagai latar belakang industri, 60 lebih exhibitors dan akan melibatkan lebih dari 500 volunteers.
DISRUPTO 2018 akan menjadi momentum bertemunya pemerintah, korporasi, startups, modal ventura dan institusi keuangan lokal maupun global dalam sejumlah sesi Conference, penandatanganan kerja sama strategis dalam sesi Partnership Launch, serta pertemuan modal ventura dengan startups dalam sesi Matchmaking.
Sejumlah perwakilan pemerintah seperti Moeldoko (Kepala Staff Kepresidenan Indonesia), Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia), Thomas Lembong (Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal), serta Triawan Munaf (Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia) juga turut hadir untuk menyambut dibukanya peluang kerja sama ini.
“Lebih dari sekedar event, DISRUPTO merupakan movement yang bersifat inklusif, merangkul semua pelaku ekonomi yang percaya bahwa inovasi teknologi berperan besar dalam pertumbuhan bisnis saat ini dan yang akan datang ,” jelas Daniel Surya, Co-Founder & CEO WIR Group sekaligus salah satu penggagas DISRUPTO 2018.
Maybank Indonesia, sebagai salah satu penyedia layanan keuangan terbesar di ASEAN, turut mendukung penuh diinisiasinya gerakan ini. Jenny Wiriyanto, Direktur Community Financial Services Maybank Indonesia menegaskan bahwa institusi keuangan yang memiliki misi Humanising Financial Services, dimana kami berada dan tumbuh bersama komunitas, Maybank Indonesia turut berkontribusi dalam pemberdayaan ekosistem.
“Melalui DISRUPTO 2018 kami mendukung terciptanya kolaborasi strategis guna menciptakan economy sharing yang menghasilkan sinergi antar pelaku ekonomi. Sehingga pada akhirnya bukan hanya mampu untuk menggerakkan roda perekonomian Indonesia namun juga akan menciptakan economic of scale yang lebih besar, bahkan berskala global,” kata Jenny.
Berbagai topik terkait disrupsi akan dipaparkan dalam zona yang dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: Future Tech Zone yang membahas bagaimana Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) & Artificial Intelligence (AI) mendisrupsi berbagai aspek kehidupan, Green Tech Zone yang membahas bagaimana teknologi ramah lingkungan sudah mulai mengubah kehidupan sehari – hari.
Selain itu terdapat pula Startups Zone yang menghubungkan pelaku startup dengan para investor, The Brand Zone yang menampilkan beberapa merek yang mengikuti perkembangan zaman, The Creative Product Zone yang menghadirkan produkproduk kreatif yang belum diproduksi massal, serta The Digital Content Zone yang membicarakan mengenai bagaimana membuat konten digital berkualitas.
Berbagai pelaku bisnis inovatif dari berbagai sektor seperti OVO, Tokopedia, Go-Jek, RedDoorz, Samsung, Grab, Investree, Amartha, Google Indonesia, JD.ID, AloDoctor, LINE Indonesia, dan sebagainya turut memberikan pandangan – pandangan visionernya pada gelaran DISRUPTO 2018. (*)