Inisiatif pengunduran diri pun seolah menjadi salah satu langkah tepat buat para pemimpin perusahaan tersebut di atas, karena pemegang saham sepertinya sudah kehilangan trust dan akan mengganti dengan sosok yang baru.
Sebab pemegang saham punya kepentingan supaya perusahaan bisa memiliki kinerja atau hasil yang baik dengan memberi kepercayaan kepada CEO yang baru.
Baca juga: Duh, Masyarakat Kelas Menengah-Atas Mulai Irit
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara menyayangkan keputusan para CEO yang terburu-buru mengundurkan diri atau resign. “Sebenarnya mundurnya pemimpin bank (perusahaan) bukan hal yang baik karena mencerminkan (persepsi) kinerja perusahaan secara keseluruhan memburuk,” tuturnya kepada Infobank.
Selain itu, lanjutnya, kondisi mundurnya direksi juga membuat moral para karyawan turun. Menurut Bhima, ada baiknya para direksi mengkomunikasikan permasalahan yang ada kepada para investor melalui RUPSLB. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta – PT Bank QNB Indonesia Tbk membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp86,41 miliar secara… Read More
BTN menggelar Analyst Meeting Kinerja Keuangan Kuartal I 2025 di Jakarta, Kamis 24 April 2024.… Read More
Jayapura – Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) dan Bank Papua menggelar Seminar Nasional bertajuk “Implementasi… Read More
Jakarta - Susunan Dewan Komisaris Danantara, lembaga sovereign wealth fund milik Indonesia, resmi dibentuk. Berdasarkan… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis, 24… Read More
Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkapkan, realisasi investasi RI pada triwulan… Read More