Inisiatif pengunduran diri pun seolah menjadi salah satu langkah tepat buat para pemimpin perusahaan tersebut di atas, karena pemegang saham sepertinya sudah kehilangan trust dan akan mengganti dengan sosok yang baru.
Sebab pemegang saham punya kepentingan supaya perusahaan bisa memiliki kinerja atau hasil yang baik dengan memberi kepercayaan kepada CEO yang baru.
Baca juga: Duh, Masyarakat Kelas Menengah-Atas Mulai Irit
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara menyayangkan keputusan para CEO yang terburu-buru mengundurkan diri atau resign. “Sebenarnya mundurnya pemimpin bank (perusahaan) bukan hal yang baik karena mencerminkan (persepsi) kinerja perusahaan secara keseluruhan memburuk,” tuturnya kepada Infobank.
Selain itu, lanjutnya, kondisi mundurnya direksi juga membuat moral para karyawan turun. Menurut Bhima, ada baiknya para direksi mengkomunikasikan permasalahan yang ada kepada para investor melalui RUPSLB. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More