Poin Penting
- Dirut ACA Julianti Boddhiya dinobatkan sebagai CEO of The Year 2025 oleh Infobank atas kepemimpinan dan kontribusinya di industri asuransi.
- Kinerja ACA hingga kuartal III/2025 tumbuh solid, dengan laba naik 16,5% dan premi meningkat 13,8% secara tahunan.
- Fundamental keuangan sangat kuat, tercermin dari ekuitas Rp8,35 triliun dan rasio solvabilitas (RBC) 432%.
Jakarta - Di tengah dinamika industri asuransi yang terus bergerak, Julianti Boddhiya kembali memancarkan pesona kepemimpinan yang kuat. Direktur Utama Asuransi Central Asia (ACA) ini meraih penghargaan Top CEO 2025 dari Infobank Media Group.
Prestasi tersebut menjadi pengakuan bergengsi atas kepiawaian Julianti dalam membawa ACA mencatat kinerja keuangan yang stabil dan terus tumbuh di tengah tantangan ekonomi nasional.
Penghargaan tersebut diberikan dalam ajang “Closing Year Forum and Appreciation: The Heart of Leadership – The Future Depends on What You Do Today” yang digelar di Shangri-La Hotel, Jakarta, Senin, 8 Desember 2025.
Julianti menjadi salah satu dari delapan pimpinan industri keuangan nasional yang dinobatkan sebagai CEO of The Year 2025 oleh Infobank.
Baca juga: CEO of The Year 2025 Versi Infobank Media Group
Penetapan tersebut dilakukan melalui rapat Dewan Redaksi Infobank dengan mempertimbangkan tiga aspek utama, yakni kinerja perusahaan, kontribusi terhadap industri, serta dampaknya terhadap perekonomian nasional.
“Kami memilih para CEO yang memiliki rekam jejak kuat dan kontribusi nyata bagi kemajuan industri,” ujar Chairman Infobank Media Group, Eko B. Supriyanto saat menyerahkan penghargaan.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Eko B. Supriyanto bersama Agus DW Martowardojo, mantan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia yang kini menjadi anggota Dewan Pakar Infobank Media Group.
Kinerja ACA Tumbuh Sehat hingga Kuartal III/2025
Di bawah kepemimpinan Julianti, ACA berhasil mempertahankan tren pertumbuhan positif. Berdasarkan laporan kinerja terbaru, ACA membukukan peningkatan premi bruto dan tetap menjaga rasio kesehatan keuangan di atas standar industri.
Baca juga: Agus Martowardojo Ingatkan CEO Soal Ancaman Tekanan Fiskal 2026
Menurut data per September 2025, ekuitas ACA tercatat membukukan sekitar Rp 8,35 triliun. Capaian menegaskan kekuatan modal perusahaan jauh di atas syarat minimum regulator.
Rasio solvabilitas (Risk Based Capital/RBC) ACA mencapai 432 persen per September 2025, atau berada jauh di atas ambang batas minimal. Tingkat RBC tersebut menjadi indikator kuat bahwa ACA memiliki ruang yang aman dalam menghadapi kewajiban klaim dan potensi volatilitas ke depan.









